Nah, ada yang berbeda dalam proses pengambilan nomor urut yang dilakukan KPU Kota Surakarta. Nomor undian yang akan diambil oleh dua pasangan calon tersebut menggunakan
padasan (tempat cuci tangan) yang terbuat dari gerabah. Gulungan nomor sudah disiapkan dan diletakkan di dalamnya.
Pasangan Gibran-Teguh mendapat kesempatan pertama untuk mengambil gulungan nomor. Gibran mengambil gulungan tersebut dari salah satu padasan. Dilanjutkan oleh Bagyo Wahyono mengambil nomor urut.
Setelah masing-masing memegang gulungan kertas, selanjutnya mereka bersama-sama membuka gulungan tersebut. Hasilnya, paslon Gibran-Teguh mendapatkan nomor urut 1, sedangkan paslon Bajo mendapatkan nomor urut 2.
Sebelumnya, kepada awak media Gibran mengaku siap menerima nomor urut berapapun. Tidak memilih nomor berapa, karena pada dasarnya semua angka (nomor) itu baik.
"Semua nomor baik, nomor 1 atau 2 juga baik. Sama saja," jelas Gibran, Kamis (24/9), dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Sementara itu, Bagyo Wahyono, calon walikota dari jalur independen mengatakan, pihaknya bersyukur mendapatkan nomor urut 2. Karena nomor 2 menandakan
victory (kejayaan).
"Nomor dua menandakan
victory," tegas Bagyo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: