Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hadapi Resesi, PAN: Kuncinya Patuhi Protokol Kesehatan Agar Ekonomi Pulih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 24 September 2020, 16:11 WIB
Hadapi Resesi, PAN: Kuncinya Patuhi Protokol Kesehatan Agar Ekonomi Pulih
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno/RMOL
rmol news logo Kunci pemulihan ekonomi di tengah ancaman krisis resesi tak bisa difokuskan hanya pada penyerapan anggaran dan belanja pemerintah.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengatakan, saat ini kecenderungan masyarakat masih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Semakin tinggi angka penyebaran Covid-19, masyarakat makin menahan uangnya untuk dibelanjakan karena mewaspadai kondisi yang lebih berat.

"Artinya, kunci pemulihan ekonomi tergantung pada penurunan dan perlambatan penyebaran virus Covid-19, sehingga masyarakat perlu didesak dan dibayang-bayangi oleh sanksi yang tegas agar melaksanakan protokol kesehatan secara konsekuen," tutur Eddy dalam keterangannya, Kamis (24/9).
 
Kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, lanjut Eddy, harus dilakukan agar kurva pandemi ini bisa melandai hingga menghentikan penyebarannya.

"Sekarang ini bantuan sosial, BLT, subsidi gaji dan bantuan lain yang diterima cenderung ditabung. Termasuk juga kelas menengah, uang yang mereka miliki ditabung ketimbang dibelanjakan. Nah jika kondisi Covid sudah semakin terkendali, otomatis masyarakat akan mulai melakukan konsumsi dan belanja," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini juga meminta pemerintah membantu Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) untuk tetap bertahan di tengah resesi.
 
"Menghadapi resesi ini, UMKM harus selalu dijaga agar keberlangsungannya bisa berjalan terus terutama dari aspek likuiditas dan dari kemudahan untuk penjadwalan ulang pinjaman-pinjaman mereka," kata Eddy.
 
"Nah, ini harus ada perhatian khusus karena bagaimanapun juga UMKM itu tidak mungkin dibebani persyaratan yang memberatkan, seperti memberikan jaminan tambahan jika memang harus ada penjadwalan pinjaman-pinjaman," lanjutnya

Berkaitan dengan dampak resesi lainnya seperti PHK, ia menyarankan agar pemerintah memperbanyak pelatihan kepada pekera yang dirumahkan atau terkena PHK. Pelatihan tersebut penting untuk menambah skill baru pekerja.

"Atau diberikan skill kewirausahaan sehingga bisa memulai UMKM berbasis rumahan atau berbasis komunitas kecil," tutup anggota DPR Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA