Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemahaman Literasi Digital Penting Untuk Hentikan Penyebaran Hoax Selama Pandemik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 27 September 2020, 23:29 WIB
Pemahaman Literasi Digital Penting Untuk Hentikan Penyebaran Hoax Selama Pandemik
Webinar bertajuk “Efektivitas Literasi Digital di Masa Pandemi”/Net
rmol news logo Pandemi Covid-19 turut memberikan perubahan atas aktivitas masyarakat terutama pada penggunaan teknologi internet atau media virtual. Masyarakat pun penting diberikan pemahaman literasi digital dalam mencegah disinformasi data.

Begitu dikatakan Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika, Niken Widyastuti dalam webinar bertajuk “Efektivitas Literasi Digital di Masa Pandemi”, pada Jumat (25/9).

“Selama pandemi terjadi peningkatan penggunaan internet sehingga transformasi digital merupakan sebuah keharusan. Pemahaman literasi digital sangat penting untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak benar atau hoax," kata Niken dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Niken menerangkan bahwa perubahan kebiasaan melalui komunikasi publik yang sistematis dan komprehensif terus menerus dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19.

Kementerian Kominfo, kata dia, terus berusaha memastikan informasi yang berkesinambungan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, anggota DPR RI Komisi I, Charles Honoris mengatakan bahwa masyarakat pengguna internet mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga 51 persen.

Menurutnya ruang-ruang digital tidak tertutup kemungkinan akan dipenuhi dan ramai dengan informasi yang tidak benar/hoax selama pandemi.

“Adanya disinfodemi, kebohongan dengan berita yang dipotong-potong sangat sering muncul. Disinformasi dan kampanye-kampanye yang menjatuhkan perekonomian kita selama pandemi berlangsung secara terus menerus, tentu sangat merugikan dan menghambat dalam menyelesaikan permasalahan akibat Covid-19," kata Charles.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat pengguna internet agar terlebih dahulu menyaring informasi yang mereka dapat terutama di media sosial.

“Hari ini banyak dari masyarakat kita hanya mendapat informasi dari media sosial saja dan tidak berusaha memverifikasi melalui berita media konvensional atau pers," ujarnya.

"Banyak dari kita yang menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama. Tugas dari sesama warga negara untuk bisa saling menyadarkan bahwa informasi apapun yang kita baca harus harus disaring," lanjutnya.

Charles berpendapat bahwa literasi digital harus di tingkatkan terutama kemampuan menggunakan internet dengan kritis penuh dengan kesadaran sosial sebelum menyebarkannya.

“Upaya mendorong literasi digital yakni dengan regulasi, infrastruktur dan sistem. Pemerintah bersama dengan DPR RI berkomitmen untuk memerangi disinformasi dan agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat," jelasnya.

Terkait kampanye literasi digital, Charles mendukung program Kementerian Kominfo tersebut. Katanya, dukungan yang dimaksud meliputi penetapan regulasi yang tepat tentang teknologi informasi dan komunikasi, selain atas dukungan pembangunan infrastruktur dan sistem. 

Dalam webinar tersebut Edo Kondologit selaku tokoh publik turut memberikan pandangannya atas keresahan informasi selama pandemi.

Edo menyampaikan bahwa banyak dari masyarakat belum menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan. Begitu juga peningkatan jumlah pasien Covid-19 di wilayah Papua Barat menurutnya juga sudah cukup mengkhawatirkan.

“Masyarakat kita terutama di daerah cenderung abai akan pemberlakuan social distancing, masih sering keluar rumah dan berkerumun," demikian Edo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA