Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Komisi XI DPR Optimis Program PEN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 28 September 2020, 13:47 WIB
Komisi XI DPR Optimis Program PEN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi/Net
rmol news logo Pimpinan Komisi XI DPR memberikan apresiasi atas capaian pemerintah dalam penyerapan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Anggaran PEN diyakini akan menjadi stimulus efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19.

"Dari informasi yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingga pekan kemarin penyerapan anggaran PEN sudah mendekati 40 persen. Kami yakin dengan siswa waktu yang ada hingga akhir tahun penyerapan bisa sampai 100 persen," ujar Wakil Ketua Komisi XI, Fathan Subchi, Senin (28/9).

Dia menjelaskan program PEN diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Juli 2020. Dalam program tersebut pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Rp 695 triliun. Ini artinya dalam waktu sekitar 3 bulan 3 pekan sudah hampir Rp 278 triliun yang telah terserap.

"Kami meyakini jika dalam waktu 3 bulan ke depan anggaran akan lebih banyak lagi terserap sehingga akan memberikan dampak nyata dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.

Fathan mengatakan Indonesia seperti negara-negara lain yang terpapar pandemi Covid-19, telah masuk jurang resesi. Menurutnya, kondisi ini wajar terjadi terjadi karena banyak sektor ekonomi yang tiarap karena pandemi. Tingkat investasi hingga tingkat konsumsi masyarakat mengalami penurunan tajam.

"Oleh karena itu belanja pemerintah saat ini menjadi satu-satunya harapan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya melalui program PEN ini," katanya.

Politikus PKB ini optimistis jika di kuartal III pertumbuhan ekonomi mengalami perbaikan signifikan. Jika pada kuartal II pertumbuhan ekonomi minus 5,3 persen, maka di kuartal III diharapkan bisa minus 1 hingga minus 0,5 persen.

"Sejak diluncurkan program PEN roda perekonomian menunjukkan perbaikan baik data penjualan, kegiatan manufaktur, perkantoran, hingga kegiatan pasar menunjukkan perbaikan jika dibandingkan bulan Juli lalu. Kami yakin akan kian membaik hingga akhir tahun nanti," katanya.

Kendati demikian, kata Fathan upaya perbaikan di sektor ekonomi ini harus dibarenggi dengan usaha ekstra keras di sektor pengendalian bidang Kesehatan.

Menurutnya, salah satu problem terbesar yang menghambat laju perekonomian di masa pandemi adalah rendahnya tingkat kepercayaan publik atas usaha pemerintah dalam mengendalikan sektor Kesehatan.

"Saat ini banyak pelaku ekonomi maupun masyarakat yang menahan diri untuk membelanjakan aset mereka. Jadi mereka bukannya tidak punya duit tapi khawatir jika mereka mengalami kerugian sehingga menahan diri untuk melakukan investasi atau hanya sekadar jalan-jalan ke mall," demikian Fathan Subchi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA