Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menko Airlangga: Pemulihan Ekonomi Indonesia Di Masa New Normal Sudah Mengarah Ke Positif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 28 September 2020, 23:27 WIB
Menko Airlangga: Pemulihan Ekonomi Indonesia Di Masa <i>New Normal</i> Sudah Mengarah Ke Positif
Airlangga Hartarto dan Dave Akbarshah Laksono/Net
rmol news logo Memasuki masa new normal, pemulihan ekonomi Indonesia telah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif.

Hal ini terlihat dari penguatan berbagai indikator seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI manufaktur, kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen, dan pertumbuhan penjualan ritel.

Begitu dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada acara Konferensi Pertama Mekanisme Konsultasi Belt and Road Antar Partai Politik China-Indonesia yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (28/9).

Menurut Airlangga, dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia dan perbaikan berbagai indikator utama, pemerintah Indonesia optimis dengan langkah-langkah yang akan dilakukan, dapat mencegah perekonomian terkontraksi lebih dalam lagi dan mempercepat pemulihannya.

"Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi, dan menetapkan berbagai kebijakan dan program, untuk tetap menggerakkan ekonomi, menjaga sumber penghasilan masyarakat, namun dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan," ujarnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengungkapkan Indonesia dapat mengambil pelajaran dari China. Meskipun tidak selalu dapat disamakan kondisinya, China berhasil menekan kasus dengan efektif sekaligus dapat mencapai pemulihan ekonomi dengan cepat.

"Terbukti China mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal II lalu sebesar 3,2 persen," katanya.

Pada bagian lain, konsep "Belt and Road Initiatives" yang diluncurkan oleh China, menurut Airlangga, banyak negara yang tertarik untuk bekerjasama.

Bagi Indonesia, konsep ini sejalan dengan konsep yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu poros maritim dunia.

"Bagi Indonesia, konsep ini adalah upaya kami untuk memperkuat persatuan Indonesia, sekaligus meningkatkan dan mensejahterakan rakyat Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Golkar bidang Hubungan Luar Negeri, Dave Akbarshah Laksono mengatakan, kerja sama pemerintah Indonesia dan Tiongkok selama ini sudah banyak menguntungkan kedua belah pihak.

"Belt Road Initiative adalah salah satu langkah yang strategis guna mempercepat kerja sama ekonomi kedua negara," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR itu juga mengapresiasi kerja sama vaksin antara Sinovac dan Biofarma guna mempercepat temuan vaksin untuk mencegah wabah Covid-19.

Namun kerja sama ini, kata Dave, tidak hanya sampai pada pandemi ini saja, diharapkan ke depan juga terus dapat terjalin kerja sama khususnya dalam hal menghadapi persoalan pandemi yang bisa saja terjadi di lain waktu.

"Pertukaran informasi dan kerja sama penelitian akan didorong terus ke depan bagi Tiongkok dan Indonesia agar negara-negara Asia mampu menemukan vaksin maupun pencegahan dari virus-virus yang berpotensi menjadi pandemik di masa depan serta mampu melindungi masyarakat seluruh dunia," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA