Seperti anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Heryawan yang langsung meminta Kemenkes dan Satgas Covid-19 untuk melakukan perbaikan manajemen penyiapan tenaga medis di seluruh Indonesia. Hal ini penting lantaran angka kematian tenaga medis masih terus mengalami peningkatan.
"Sejak awal saya sudah mengingatkan, jangan sampai kita mengalami krisis seiring banyaknya dokter meninggal dunia dan terjadinya lonjakan pasien Covid-19," ujar Netty Prasetiyani kepada wartawan, Selasa (29/9).
"Sayangnya, saya menilai Satgas Covid-19 dan Kemenkes belum juga melakukan perbaikan sistem manajemen penyiapan dokter dan nakes guna mengantisipasi lonjakan kasus tersebut," imbuhnya.
Politisi PKS ini juga menagih janji Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang pernah menyebut masih banyak tenaga medis yang telah disiapkan pemerintah sekitar 3500 dokter internship.
"Kita harus menagih apa yang disampaikan oleh Menkes bahwa ada 3 ribu lebih tenaga kesehatan cadangan. Nah, sekarang di mana mereka saat rumah sakit sudah mulai krisis tenaga?" tegasnya.
Lebih lanjut, Netty menyarankan pemerintah untuk memaksimalkan rekruitmen relawan medis guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan tenaga medis di tanah air. Sebab, pandemi Covid-19 ini belum diketahui hingga kapan berakhir.
"Sistem rekrutmen relawan medis dan nakes dilakukan dengan pendekatan antisipatif. Dari perjalanan kasus sejak Maret 2020 dengan melihat semua faktor terkait, sudah dapat diprediksi pergerakan pandemi ke depannya," kata Netty.
"Dengan demikian, sistem rekrutmen tenaga medis dan nakes lainnya harus dilakukan secara sistematis, terencana, terus menerus dan melibatkan sebanyak mungkin organisasi profesi kesehatan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.