Begitulah yang diungkapkan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/9).
"Perlu dihindari hal ini dijadikan propaganda politik oleh sebagian kelompok. Dengan menggunakan isu politik identitas," ujar Jerry.
Sebagai contoh, Jerry membeberkan sejarah perkembangan ideologi komunis yang di gagas Karl Marx berkembang dibeberapa negara di Eropa, dan berujung kepada propaganda politik.
"Barangkali kalau tak dilihat dalam kacamata dogmatis maka berbahaya. Memang ajaran Marx ini populer tpi pada era 90-an dimana Jerman Timur awalnya komunis bergabung dengan Jerman Barat. Begitu pula Glasnot dan Perestroika di Uni Sovyet pada 1991 terpecah sampai ke Yugoslavia," terangnya.
Kekinian, paham Komunis kata Jerry masih hidup dan berkembang di negari Tirai Bambu, China.
Jerry menyebutkan, pada 2017 ada sekitar 89,45 juta orang menjadi anggota paham komunis. Bahkan, anggota parlemen dari Partai Komunis China berjumlah 2.982.
Namun begitu, Jerry memandang berbeda dengan komunis di Indonesia, yang hanya menjadi isu yang digaungkan sejumlah pihak dengan menyebut PKI masih hidup dan berkembang sampai saat ini.
Padahal jika menengok sejarah pasca pembantaian PKI terhadap 9 Jenderal pahlawan revolusi, telah ditetapkan larangan ideologi komunis berkembang di Tanah Air.
"Dan pada Maret 1966 Presiden Soeharto melarang komunis dan tahun 1966 dibekukan yang ditandatangani oleh Jenderal AH Nasution," demikian Jerry Massie.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: