Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Investasi Rp 87 Miliar, Menko Airlangga Resmikan Panel Surya Terbesar Milik Coca Cola

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 01 Oktober 2020, 01:32 WIB
Investasi Rp 87 Miliar, Menko Airlangga Resmikan Panel Surya Terbesar Milik Coca Cola
Ilustrasi
rmol news logo Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri peresmian atap panel surya terbesar di ASEAN di Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (30/9).

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ini berada di pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia.

Dalam sambutannya, Menko Airlangga menyebut pihak Coca-Cola menginvestasikan Rp 87 miliar untuk proyek tersebut.

"Jadi capaian investasi Rp 87 miliar ini adalah sesuatu yang luar biasa karena Coca-Cola juga menjadi pionir dan ini adalah panel terbesar di ASEAN, nomor dua di Asia Pasifik, dan nomor empat di dunia," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, saat ini pemerintah memang sedang mendorong kontribusi energi baru terbarukan (renewable energy) menjadi sebesar 23 persen di tahun 2025. Pencapaiannya nanti akan ditingkatkan setiap tahun.

"Pembangunan ini bisa mengurangi emisi gas kaca sebesar 314 juta ton. Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Pasalnya, tadi dikatakan bahwa ini sama saja dengan penghematan 7.000 kendaraan yang dikendarai selama satu tahun," katanya.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga berharap, Coca-Cola bisa terus mendukung pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia agar Indonesia memiliki panel surya terbesar di wilayah Asia Pasifik.

"Saya berharap program ini dilanjutkan karena masih banyak pabrik Coca-Cola lain di berbagai wilayah. Saya yakin tidak nomor dua di Asia Pasifik, tetapi bisa nomor 1 di Asia Pasifik," pungkasnya.

Langkah Coca-Cola membuat pembangkit sendiri diperkirakan akan memengaruhi permintaan listrik industri ke PLN. Di Januari kemarin, konsumsi listrik sektor industri mengalami pertumbuhan negatif, yakni sebesar minus 1,61 persen.

Angka itu lebih rendah bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,79 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA