Hal itu ditegaskan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko dalam merespons koalisi yang digagas mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dkk tersebut.
"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang. Kalau gagasannya bagus, kami ambil," kata Moeldoko kepada wartawan, Kamis (1/30).
Pada dasarnya, pemerintah terbuka kepada siapa pun yang akan memberikan aspirasinya. Namun demikian, respons pemerintah akan berbeda bila misi yang dibawa KAMI bersifat memaksa dan mengganggu stabilitas politik.
"Kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," lanjutnya.
Di sisi lain, ia tak menampik keberadaan KAMI membuat suhu politik memanas. Oleh karenanya, pihaknya tak mau ambil pusing dengan bersikap berlebihan.
"Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apa lagi, kan? Kami tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan karena itu bagian dari demokrasi. Tetapi, jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik," tegas mantan Panglima TNI ini.
"Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: