Anggota Tim Machfud-Mujiaman, Akhmad Miftachul Ulum menyebut apapun harus dilakukan demi memenangkan Machfud sebagai walikota Surabaya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Ulum saat acara “Jagongan Santai Para Jubir Muda Cawali Surabaya†yang digelar live streaming YouTube di Channel 332, Jumat (2/10) malam.
Dalam dialog tersebut, juga dihadiri jubir milenial pasagan Eri Cahyadi-Armuji, Aryo Seno Bagaskoro. Acara dipandu oleh Ahmad Khubby Aly.
“Tagline saya yang saya sampaikan ke teman-teman, penjara atau menang. Penjara atau menang. Itu artinya apa, apapun kita harus lakukan demi kemenangan Pak Machfud Arifin,†kata Ulum tegas.
Perihal hal tersebut, jurubicara milenial pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, seharusnya pilkada dipenuhi dengan adu program, gagasan, karya, dan kreativitas.
Kata dia, dalam membangun ekosistem politik yang edukatif tersebut, Eri-Armuji telah secara penuh memberikan ruang lebar bagi anak-anak muda untuk ikut terlibat memberikan masukan terkait pembangunan kota ke depan melalui berbagai kanal, salah satunya melalui media sosial.
â€Pilwali Surabaya harus dijadikan ajang menggembirakan, bertukar gagasan konstruktif, bukan ajang menebar keseraman yang mengedepankan narasi intimidatif yang arogan,†ujar Seno dalam keterangannya, Minggu (4/10).
â€Itu artinya, tim Pak Machfud dan Pak Mujiaman mungkin kurang bisa menjelaskan program konkret yang mampu mengajak dan memberikan ruang bagi anak-anak muda untuk berkembang. Justru pemilihan diksi seperti ’Penjara Atau Menang’ kontraproduktif terhadap semangat kreatif anak-anak muda memajukan Surabaya,†imbuhnya.
Seno Bagaskoro menambahkan, penyampaian janji dan retorika kampanye yang hebat seyogianya dibarengi dengan narasi konkret dan rekam jejak yang terukur terkait bagaimana para calon pemimpin mampu untuk berbaris bersama anak muda.
"Dalam hal ini, Eri-Armuji lebih bisa memahami anak muda dan generasi penerus. Mulai SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, perguruan tinggi, hingga pendidikan nonformal, Eri-Armudji menyajikan paket komplet," katanya.
"Ada pendidikan gratis, subsidi dan beasiswa, sertifikasi soft-skill, pewadahan kreativitas di ruang publik, hingga pendampingan belajar melalui rumah-rumah belajar di kota hingga pelosok kampung,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.