“Covid-19 memaksa bangsa Indonesia untuk mempunyai rancangan baru, tatanan baru, karena ini penting, semua orang harus berubah,,†kata Arwani dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kabupaten Bojonegoro, yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Gerakan Pemuda Kabah (GPK) dan DPC Bojonegoro, Minggu (4/10).
Arwani mengajak kader GPK untuk ikut mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpecah belah oleh isu apapun.
Kata Arwani, sebagai kader muslim GPK harus mengingatkan umat Islam dewasa dengan berbagai perbedaan, termasuk berbeda dalam melakukan ritual keagamaan.
“Tak terkecuali dalam hal ritual keagamaan jangan sampai malah terpecah belah†kata Arwani Thomafi.
Arwani juga menyinggung isu yang selalu hangat setiap Bulan September, yakni isu tentang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurutnya pemberontakan dan pengkhianatan PKI adalah fakta, sehingga tidak tepat jika ada pejabat pemerintah yang berupaya untuk menghilangkan sejarah kelam bangsa tersebut.
Walaupun begitu, Arwani meminta bangsa Indonesia tidak larut dalam isu bangkitnya PKI, tetapi bangsa Indonesia tidak boleh terlena atau lengah tentang PKI yang bertujuan mencabut TAP MPRS XXV/MPRS/1966, tahun 1966.
Lanjut Arwani, untuk menjaga agar Pancasila tetap sakti maka perlu pengawalan terhadap undang-undang maupun kebijakan publik lainya agar selaras dengan Pancasila.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: