Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Maju Jadi Calon Walikota Bandarlampung, Eva Minta Restu Bos PO Gumarang Jaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 06 Oktober 2020, 16:15 WIB
Maju Jadi Calon Walikota Bandarlampung, Eva Minta Restu Bos PO Gumarang Jaya
Pituo Alizar Datuk Bagindo dan istri menerima Eva Dwiana/Istimewa
rmol news logo Memohon restu dari berbagai tokoh masyarakat dilakukan calon Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana. Kali ini dia meminta restu dan dukungan pencalonannya kepada Pituo Alizar Datuk Bagindo, tokoh Minang di Lampung.

Pemilik PO Bus Gumarang Jaya itu menerima Eva Dwiana, bersama istri dan anak-anaknya di rumahnya, Jl. Maulana Yusuf, Tanjungkarang Pusat, Senin sore (5/10).

Pituo Alizar Datuk Bagindo pun menitip pesan agar Eva Dwiana tetap memperhatikan kepentingan rakyat, seperti kepemimpinan suaminya selama dua periode.

Di sela-sela jadwal kampanyenya, Eva Dwiana terus berusaha menemui para tokoh masyarakat agar diberi kemudahan dalam pencalonannya oleh Alloh SWT.

Sebelumnya, Eva silaturahmi ke beberapa tokoh lainnya. Seperti Buya KH Nurvaif Chaniago, Nazarudin Indrawan, Alzier Dianis Thabranie, dan Habib Luthfi.

Bahkan, pada saat terjadi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, Eva Dwiana langsung menemui sang ulama sebagai bentuk simpati atas musibah tersebut.

"Sebagai orang yang lebih muda, Bunda izin sekaligus memohon restu dan doa yang terbaik jelang pilkada ini kepada orangtua dan tokoh kita,” katanya, dikutip Kantor Berita RMOLLampung.

Diketahui, Eva Dwiana kerap aktif mengunjungi beberapa tokoh. Salah satunya seperti kunjungannya dengan Syekh Ali Jaber dan Habib Luthfi beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, Pituo Alizar Datuk Bagindo dihormati sebagai tokoh Minang di Lampung. Dia pemilik Perusahaan Otobus (PO) Gumarang Jaya.

Pada masa jayanya, bersama PO Lampung Jaya, PO Gumarang Jaya merupakan salah satu PO terbesar di Provinsi Lampung, bahkan Pulau Sumatera, yang masih beroperasi hingga kini.

Nama Gumarang Jaya diambil dari nama seekor kuda dalam cerita Cindua Mato, legenda dari Minangkabau. Sebelumnya, nama tersebut dipakai oleh kereta api di Jakarta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA