Sayang, untuk punya stadion kelas medium standard FIFA dengan kapasitas 20 ribu penonton, masih menjadi mimpi warga Ngawi hingga kini.
"Masih ingat lima tahun lalu ketika Persinga keluar sebagai runner up Piala Kemerdekaan 2015 dijanjikan stadion yang layak oleh pemerintah. Tapi mana buktinya hingga saat ini?" ucap Bayu Panca, seorang pencinta sepak bola Ngawi, Rabu (7/10).
Bayu berpendapat, pemerintah daerah harus segera menindaklanjuti kembali janji manis era Menpora Imam Nahrawi di saat pemerintahan Jokowi jilid pertama.
Untuk mewujudkannya, pihak Pemkab Ngawi harus lebih dulu mempersiapkan lahan yang tidak sedikit untuk merealisasikan stadion tipe B tersebut. Paling tidak butuh lahan sekitar 6 hektare.
"Di momen tahun politik sekarang ini sebetulnya ada lecutan lagi bagi Ony Anwar maupun Dwi Rianto Jatmiko. Kepada kedua tokoh muda inilah harapan itu kita sandarkan," jelasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Ditambahkan Bayu, harus diakui kekuatan APBD masih terbatas apabila Rp 100 miliar digunakan untuk mencover keberadaan stadion.
Solusi terakhir dikembalikan lagi ke anggaran pusat (APBN, red). Mengingat dana atau anggaran di daerah sudah jelas dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur sesuai skala prioritas.
"Mau tidak mau tumpuan terakhir kepada pemerintah pusat. Hanya saja, sejauh mana progres komunikasi sendiri untuk stadion itu antara daerah dan pusat," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: