RR, sapaan Rizal Ramli ini pun mengaku sempat meremehkan pergerakan mahasiswa di masa sekarang.
Ketidakyakinannya terhadap mahasiswa awalnya terjadi saat dirinya ditemui puluhan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas beberapa waktu lalu.
"Beberapa bulan yang lalu, ketika ketemu puluhan Ketua BEM, saya
underestimate mereka, anak-anak
mommy, doyan main
games, tidak tertarik masalah-masalah rakyat," kata Rizal Ramli kepada redaksi, Rabu (7/10).
Namun demikian, prasangka tersebut dimentahkan usai melakukan diskusi dengan para mahasiswa di kediamannya tersebut. Beberapa hal didiskusikan, termasuk salah satunya soal omnibus law RUU Cipta Kerja yang kini banyak ditolak usai disahkan DPR RI bersama pemerintah, Senin kemarin (5/10).
"Setelah diskusi, saya respek. Mereka tidak tertarik kalau isunya partisan. Begitu tertarik, mereka
download dari Google soal-soal KPK, Omnibus Cilaka, mereka cepat belajar dan paham," jelasnya.
Sikap mahasiswa sekarang diakuinya berbeda dengan eranya dahulu. Saat itu, kenang RR, mahasiswa harus terlebih dahulu berguru kepada para professor untuk menguatkan kepercayaan diri. Namun hal itu berbeda bila dibandingkan dengan mahasiswa zaman sekarang yang bisa paham dengan cepat mengenai persoalan bangsa.
"Mereka terlatih cepat
organizing, biasa main
games, bagi tugas-tugas dan poin-poin. Tidak aneh bisa cepat
organize di 40-50 kota, suatu kemewahan untuk mahasiswa sebelum 1998 karena belum ada
smartphone," tegasnya.
"Kami bangga dengan mereka, anak-anak muda bangsa. Indonesia masih punya harapan," demikian Rizal Ramli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: