Video berdurasi 1.20 menit yang tidak jelas berasal dari mana itu berjudul “Gatot Nurmantyo (GN) Mantan Jenderal Dengan Kekayaan Ratusan Miliarâ€.
Video ini mengungkit sebuah rumah mewah di kawasan Sentul yang disebut sebagai milik Gatot. Rumah besar itu memiliki sejumlah fasilitas megah dan bangunan lain dengan total aset mencapai Rp 110 miliar
Baca:
Beredar Video Gatot Nurmantyo Punya Rumah Mewah Di Sentul Senilai 110 MMenanggapi kabar ini, redaksi meminta tanggapan kepada sejumlah deklarator KAMI. Salah satunya Ahmad Yani yang enggan memberi komentar mengenai masalah pribadi.
“Kalau udah urusan-urusan personal gitu malas kami,†tuturnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/10).
Baginya, kabar ini tidak ubahnya upaya untuk mendiskreditkan KAMI. Sebab, kelompok-kelompok yang menentang kehadiran KAMI mayoritas gagal membantah pikiran-pikiran dan konsep-konsep KAMI.
“Maka dicari kesalahan-kesalahan individual. Jadi percuma saja, saya kalau urusan-urusan personal pribadi nggak akan saya tanggapi,†tekannya.
“Mungkin (serangan ini) akan ke yang lain lagi, siapa-siapa aja yang berpotensial seperti itu,†sambungnya.
Sementara itu, Ubedilah Badrun mengaku belum pernah sekalipun ke rumah Gatot Nurmantyo. Tapi terlepas dari itu, jika pun apa yang ditudingkan video tersebut benar, Ubed menilai sah-sah saja Gatot memiliki harta.
“Sepanjang itu kepemilikanya sah dalam hukum formal di Indonesia tentu tidaklah masalah,†tegasnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL.
Dia mengatakan bahwa hampir semua jenderal tentara maupun polisi di Indonesia memiliki kekayaan fantastis. Jadi itu realitas yang sering didengar di Indonesia.
“Tidak hanya Gatot Nurmantyo, tetapi juga ada Luhut Binsar Panjaitan, Tito Karnavian, termasuk Prabowo Subianto dan lain-lain. Mereka kaya-kaya,†kata Ubedilah.
“Jadi selama tidak ada yang dilanggar secara hukum, saya kira sah-sah saja mereka kaya. Tetapi jika ada yang melanggar hukum itu baru boleh diperkarakan,†sambungnya.
Redaksi juga telah meminta tanggapan dari deklarator lain seperti Syahganda Nainggolan dan Lieus Sungkharisma, namun belum mendapat jawaban. Begitu juga saat meminta tanggapan dari Presidium KAMI Din Syamsuddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: