Untuk perbaikan fasilitas umum dan halte yang rusak, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merogoh kocek sebesar Rp 25 miliar.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani merasa prihatin. Pasalnya saat ini, ibukota juga masih dilanda virus corona baru alias Covid-19.
"Di tengah Covid-19 kita butuh angaran yang tidak sedikit. Apalagi ibukota sedang PSBB, rakyat kelaparan," ujar Zita melalui akun instagram miliknya, Jumat (9/10).
"Hanya karena ego teman-teman, akhirnya 25 miliar melayang untuk benahi kerusakan yang ada," sambungnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyayangkan kejadian pengerusakan yang dilakukan demonstran itu. Sebab seharusnya uang yang dikeluarkan pemerintah tersebut bisa untuk membantu mereka yang terdampak krisis Covid-19.
"Sayang, harusnya uang itu dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat. Bisa dengan subsidi vitamin, tambahan biaya bansos, dan lain-lain. Yang jelas untuk meningkatkan imun warga," pungkasnya.
Adapun sejumlah fasilitas umum yang hancur diantaranya halte Transjakarta yang dibakar dan dijarah massa.
Kemudian gedung Bioskop Mulia Agung (Grand) yang berada di Simpang Lima Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat yang mengalami kebakaran karena ulah massa aksi yang sebelumnya terkonsentrasi di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: