Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kaget Pernyataan Said Aqil, Halim Mahfudz: Apa Yang Panjenengan Sampaikan Berbeda Dengan Draf UU Omnibus Law

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 10 Oktober 2020, 11:12 WIB
Kaget Pernyataan Said Aqil, Halim Mahfudz: Apa Yang Panjenengan Sampaikan Berbeda Dengan Draf UU Omnibus Law
KH. Said Aqil Siradj dan KH. Abdul Halim Mahfudz/Rep
rmol news logo Tokoh NU, KH. Abdul Halim Mahfudz melakukan tabayyun kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj yang terang-terangan dan terbuka menolak omnibus law UU tentang Cipta Kerja.

"Asslkm, Kiai Said Aqil Siradj, saya menerima kiriman video ini. Saya kaget dengan pernyataan panjenengan. Karena itu saya mau tabayyun apa benar panjenengan menyampaikan apa yang ada dalam ucapan ini?" kata dia dalam postingan di akun Facebook Abdul Halim Mahfudz, dengan menyertakan video Said Aqil berdurasi 5:46 detik, Sabtu (10/10).

Dalam video itu, Said Aqil dengan tegas menolak omnibus law UU Cipta Kerja. Menurutnya, UU itu hanya menguntungkan satu kelompok, konglomerat, kapatitalis, dan investor. Sebaliknya menindas kaum buruh, petani dan rakyat kecil.

Menurut Halim Mahfudz pengasuh Pesantren Salafiyah Seblak Jombang, apa yang disampaikan Said Aqil itu berbeda dengan kandungan omnibus law UU Cipta Kerja.

"Apa yang panjenengan sampaikan itu berbeda sama sekali dari apa yang dikandung draf UU omnibus law," sebutnya.

Halim Mahfudz mengungkapkan, ada ulasan sederhana berjudul "Ringkasan UU Cipta Kerja" tanggal 7 Oktober 2020. Di sana dijelaskan; urgensi, manfaat, dan substansi pokok UU Cipta Kerja, serta peraturan pelaksanaan (PP dan Perpres).

"Monggo kita cermati supaya kita paham bahwa UU ini kontekstual dengan situasi besar, bukan hanya masalah perburuhan atau 'penindasan rakyat' tapi juga situasi investasi, rancangan pertumbuhan ekonomi dalam skala lebih luas," tuturnya.

"Saya NU, warga NU, dan saya lebih ingin Indonesia dan rakyatnya makin mandiri terutama secara ekonomi. Dan NU harusnya ada di garis depan meningkatkan kesejahteraan bangsa ini. Konsep 'mabadi khaira ummah' harusnya diterapkan di sini," lanjut murid almarhum KH. Maksum Lasem ini.

Terakhir, Halim Mahfudz mengajak Said Aqil untuk bersama-sama memperbaiki bangsa.

"Monggo Kiai, semoga upaya memperbaiki posisi bangsa secara keseluruhan ini menjadi perhatian kita untuk menempatkan diri di posisi yang pas sebagai elemen bangsa. Wassalam, matur suwun," tutupnya pada postingan yang sama. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA