Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Majukan Pendidikan Di Surabaya, Eri Cahyadi Akan Tambah Bopda Untuk Subsidi Sekolah Swasta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 10 Oktober 2020, 19:40 WIB
Majukan Pendidikan Di Surabaya, Eri Cahyadi Akan Tambah Bopda Untuk Subsidi Sekolah Swasta
Eri Cahyadi dan para kepala sekolah swasta di Surabaya/RMOLJatim
rmol news logo Calon Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, tak ingin ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya semakin melebar. Karena itu, sekolah-sekolah swasta selama masa kepemimpinannya akan menjadi prioritas.

“Bagaimanapun, anak-anak kita yang sedang bersekolah saat ini adalah masa depan Surabaya. Maka pemisahan antara negeri dan swasta hanya akan mengakibatkan ketimpangan kualitas SDM Surabaya di masa depan. Maka kita antisipasi jangan sampai itu terjadi,” kata Eri Cahyadi saat bertemu kepala sekolah SMP swasta se-Surabaya di Nur Pacific, Jalan Adityawarman, Sabtu (10/10).

Eri mengatakan, saat masih menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, dia sudah merintis pemberian tunjangan untuk guru-guru swasta yang belum menerima tunjangan profesi dari pemerintah pusat.

Dengan minimal 2 tahun menjalani profesi sebagai guru, Pemkot Surabaya berencana memberi senilai Rp 2 juta per tahun.

“Kualitas guru juga harus disamakan antara negeri dan swasta, ada sertifikasi. Tapi para guru juga harus mudah mengurusi semuanya, berkas dan lain-lain. Nantinya akan ada aplikasi khusus untuk itu. Kalau kualitas guru naik, pasti tunjangan meningkat," tambahnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Mekanismenya, lanjut Eri Cahyadi, dengan menambah Bopda atau Bantuan Operasional Pendidikan Daerah. Dengan penambahan Bopda, Pemkot Surabaya akan mampu mensubsidi sekolah swasta. Tak hanya pada SDM tapi juga pada fasilitas belajar mengajar.

“Jadi misalnya ada butuh bantuan komputer, lab, biar sekolahnya semakin berkualitas, sekolah swasta per area bisa kumpul, menentukan sekolah mana yang diprioritaskan mendapat bantuan terlebih dulu. Nantinya pasti akan merata. Jangan sampai sekolah negeri punya komputer, yang swasta tidak. Swasta tak boleh dianaktirikan, harus imbang," tutur Eri Cahyadi.

Eri Cahyadi juga mengusulkan sistem baru pemberian beasiswa dengan skema anak asuh dengan orang tua asuh dari kalangan pengusaha. Setiap pengusaha Surabaya minimal memiliki lima anak asuh. Dengan jumlah pengusaha di Kota Pahlawan yang begitu banyak, ungkap Eri, tidak akan ada lagi anak putus sekolah.

Sementara itu, salah satu perwakilan guru dari SMP Dharma Wanita Surabaya, Galuh Sukarno menyatakan, visi dan misi Eri mampu menyentuh hati para guru di Surabaya.

Ini karena visi misinya tak hanya berputar pada janji-janji, tapi sebagian besar sudah dilakukan dan dirintis Eri saat membantu Risma di Pemkot Surabaya.

"Yang diharapkan para guru adalah kemudahan, kelayakan, dan kesejahteraan hidup. Pak Eri peduli profesi kami, bisa jadi fasilitator, penengah, dan tak ragu memberi bantuan. Meskipun sekolah swasta, tapi Pak Eri tak pernah pilih kasih. Karena menurutnya semuanya sama, untuk kemajuan pendidikan Surabaya," jelasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA