Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

SBY: Jangan Sampai negara Disebut Sebarkan Hoax Jika Tidak Buka Siapa Yang Gerakkan Dan Tunggangi Unjuk Rasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 12 Oktober 2020, 20:42 WIB
SBY: Jangan Sampai negara Disebut Sebarkan Hoax Jika Tidak Buka Siapa Yang Gerakkan Dan Tunggangi Unjuk Rasa
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono/Net
rmol news logo Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak yakin jika Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan hingga Badan Intelejen Negara (BIN) menuduh dirinya menunggangi dan menggerakkan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10).

"Saya kok enggak yakin ya kalau Pak Airlangga, Pak Luhut atau BIN yang dimaksud (menggerakkan massa unjuk rasa) itu saya," ujar SBY dalam akun YouTube pribadinya berjudul "SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini", Senin (12/10).

"Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan pak Luhut juga baik, dengan BIN juga enggak ada masalah. Saya enggak yakin kalo BIN menggap saya ini sebagai musuh negara, saya kira enggak lah ya," imbuhnya.

Karena itu, agar tidak menjadi bola liar dan fitnah, SBY berharap agar diungkapkan saja pihak yang dimaksud telah menggerakkan dan menunggangi aksi rakyat menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Nah, kalau yang ditanyakan begitu, yang paling baik ya tanyakan kepada beliau-beliau itu siapa yang dimaksud aktor yang menunggangi yang menggerakkan dan membiayai itu. Kalau enggak ada kejelasan, ini tidak baik, rakyat saling curiga kemudian ya tidak baik kesana-kemari beritanya," tuturnya.

"Lebih bagus kalau memang menggerakkan menunggangi membiayai itu oleh negara dianggap kejahatan melanggar hukum dan hukum harus ditegakkan, lebih baik disebutkan," sambungnya.

Jika tidak diungkap pihak yang dianggap menunggangi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat tersebut, tegas mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu, negara dalam hal ini pemerintah akan dianggap melakukan penyebaran informasi bohong atau hoax. 

"Kalau tidak (disebutkan) nanti dikira negaranya melakukan hoax, tidak bagus. Karena kita harus percaya pada pemerintah kita, kita harus put trust (menaruh kepercayaan) kepada pemerintah kita untuk menjalankan tugas-tugasnya," tegasnya.

"Jadi, ya kalau saya ditanya ya seperti itu. Tapi yang paling bisa menjawab, yang paling bisa mengklarifikasi semuanya ini ya beliau-beliau dan saya yakin kalau beliau ditanya oleh pers oleh rakyat mesti mau menjelaskan itu. Begitulah etika yang harus dimiliki oleh siapapun yang mengemban amanah memimpin negeri ini," demikian SBY. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA