Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Marwan Jafar Berharap Erick Thohir Bawa Kabar Gembira Dari WHO

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 15 Oktober 2020, 15:51 WIB
Marwan Jafar Berharap Erick Thohir Bawa Kabar Gembira Dari WHO
Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar/Net
rmol news logo Komisi VI DPR mengapresiasi kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dan Menteri Kesehatan Terawan ke World Health Organization (WHO). Sebab, kunjungan itu bertujuan untuk mengamankan komitmen pengadaan vaksin Covid-19.

Selain tujuan yang baik, anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar juga menjelaskan bahwa berbagai saran konstruktif dan solutif dari DPR terkait manajemen penanganan kesehatan dan ekonomi telah diakomodir dengan baik oleh pemerintah.

"Saya mengapresiasi Erick Thohir sebagai ketua Satgas Covid-19 dan ketua pemulihan ekonomi dengan Menlu dan Menkes. Semoga kunjungan Menteri BUMN dan rombongan ke Eropa mendapat hasil yang menggembirakan bagi seluruh seluruh rakyat Indonesia, baik dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi," kata Marwan kepada wartawan, Kamis (15/10). 

Marwan mengatakan dirinya telah berkali-kali, baik dalam rapat di DPR maupun dalam beberapa kesempatan, sudah meminta untuk memanggil WHO. Menurutnya, penjelasan WHO sangat diperlukan untuk menepis isu strategis dan kontroversial yang berkembang di masyarakat.

“Saya masih tetap mengusulkan DPR panggil WHO rapat resmi dengan DPR, supaya dapat sumber infomasi langsung, bukan dari media massa dan apalagi informasi hoax,” ujar Marwan.

Penjelasan WHO harus transparan, detail dan berdasarkan dalil ilmiah. Hal itu antara lain agar WHO mendapatkan kembali legitimasinya dari rakyat internasional, termasuk Indonesia sebagai anggota PBB sehingga dapat menepis berbagai dugaan dan asumsi konspirasi global.

Marwan yang juga mantan menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu menuturkan, isu-isu strategis dan kontroversial yang berkembang di masyarakat perlu segera dilakukan klarifikasi oleh WHO di forum perwakilan rakyat Indonesia sebagai anggota PBB.

Selain itu, WHO harusnya dapat memfasilitasi kerjasama antar negara upaya percepatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara murah. Menurutnya, Putin sendiri telah menyampaikan dalam forum PBB untuk memberikan vaksin gratis.

“WHO kan organisasi di bawah PBB. WHO juga perlu membantu fasilitasi kerjasama antar negara untuk percepatan recovery sektor kesehatan bagi samua anggotanya. Sektor kesehatan menjadi sangat vital untuk segera diatasi, disamping sosial dan ekonomi," tegasnya.

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Kementerian Kesehatan akan berkunjung ke Swiss dan Inggris untuk mengamankan komitmen pengadaan vaksin Covid-19.

"Sebentar lagi bersama dengan Menteri BUMN dan tim Kementerian Kesehatan, saya akan berangkat menuju ke London, Inggris, dan kemudian dilanjutkan ke Bern dan Jenewa, Swiss," kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/10).

Selain itu, Retno beserta rombongan akan bertemu dan berdiskusi dengan Dirjen World Health Organization (WHO), Gavi, dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovationn (CEPI) dalam kerangka kerja COVAX Facilities untuk membahas kerja sama vaksin dalam konteks multilateral.

Dalam kunjungan ke Inggris dan Swis, Pemerintah Indonesia hendak mendorong penguatan kerja sama untuk jangka menengah dan jangka panjang antara Bio Farma dan mitranya di luar negeri.

"Selama perjalanan nanti, saya juga akan melakukan pertemuan dengan para mitra saya, yaitu di Inggris dengan Menlu Inggris, sementara di Swiss adalah dengan Wakil Presiden Swiss dan beberapa perusahaan dari Switzerland," kata Retno. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA