Kontan, hal ini dibantah oleh pihak Eva Dwiana. Bahkan, ada dugaan penyebaran foto tersebut merupakan upaya kampanye hitam.
"Hal tersebut sengaja disetting sebagai bagian dari kampanye hitam, fitnah," ujar Bunda Eva, panggilan calon walikota nomor urut 3 itu kepada
Kantor Berita RMOLLampung di sela kampanye di Tanjungkarang Pusat, Jumat (16/10).
Dijelaskan oleh Bunda Eva, masker tersebut baru dibuat pascapenetapan nomor urut calon akhir September 2020. Dipastikan tak ada kaitan apalagi dibagikan bersamaan dengan beras bantuan dari Pemkot Bandarlampung.
"Ada-ada aja, cara kampanye murahan, fitnah. Masyarakat juga sudah cerdas," tegas Bunda Eva.
Ketika dikonfirmasi, staf khusus Walikota Bandarlampung, Rakhmat Husein DC mengatakan, Pemkot Bandarlampung telah menghentikan pembagian beras sejak awal September 2020 untuk menghindari fitnah ketika masa kampanye.
"Mungkin, ada yang sengaja berbuat keji seperti itu. Anehnya, kejadian ini hanya ada di satu wilayah saja," katanya.
Bunda Eva menambahkan, dirinya tidak khawatir menghadapi model kampanye fitnah seperti ini. "Kami tetap konsisten menjalankan agenda kampanye sesuai aturan PKPU dan Protokol Covid 19," katanya.
Paslon nomor urut 3, lanjut Bunda Eva, sudah berjanji dan berkomitmen tidak akan melakukan kegiatan kampanye politik uang dan sembako.
Mereka justru mengajak semua warga bersama-sama melawan politik hitam dan politik uang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: