Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Janji Eri Cahyadi: Warga Surabaya Bergaji Di Bawah Rp 10 Juta, BPJS-nya Akan Ditanggung Pemkot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 17 Oktober 2020, 17:05 WIB
Janji Eri Cahyadi: Warga Surabaya Bergaji Di Bawah Rp 10 Juta, BPJS-nya Akan Ditanggung Pemkot
Calon Walikota Surabaya, Eri Cahyadi/RMOLJatim
rmol news logo Masalah soal BPJS Kesehatan yang dialami warga dapat perhatian khusus calon Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Seperti warga peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin karena jatuh sakit dan membuat mereka tak bisa bekerja.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Padahal, mereka bukan dari golongan warga tidak mampu. Bahkan tak masuk dalam daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Namun, karena sakit dan tak bisa bekerja, mereka pun kesulitan membayar iuran.

“Dulur-dulur arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka rela membayar BPJS secara mandiri. Gajinya tidak besar, tapi juga tidak kecil. Makanya mereka enggan dianggap warga miskin karena merasa masih banyak warga yang lebih berhak dibayarkan BPJS-nya oleh pemkot,” kata Eri Cahyadi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (17/10).

Namun, kata Eri Cahyadi, masalah muncul saat mereka sakit hingga tak bisa bekerja. Akibatnya, mereka tak mampu membayar iuran BPJS. Menunggu dibayarkan pemkot juga tak mungkin, karena mereka tidak termasuk dalam MBR.

“Akhirnya banyak yang wadul (mengadu) ke saya. Setelah selama ini ikut secara mandiri, sebagai komitmen mereka meringankan beban Pemkot Surabaya, saat kesusahan apa bisa dibantu?” kata kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 tersebut.

Dari situlah Eri Cahyadi punya gagasan. Agar problem tersebut langsung bisa segera terselesaikan, semua warga yang bergaji di bawah Rp 10 juta otomatis BPJS-nya dibayarkan Pemkot Surabaya.

Apalagi sering ada ketidaksinkronan data antara pemerintah pusat dan pemerintah kota. Warga yang sebelumnya masuk dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran) tiba-tiba karena beberapa hal tidak lagi lagi dijamin tanpa sepengetahuan mereka. Saat berobat, mereka baru tahu ketika harus membayar sendiri.

“Pemkot ini juga bingung. Kalau memang sudah tidak masuk dalam PBI pusat, kami siap membantu. Soalnya kalau BPJS bermasalah, warga pasti ke pemkot dulu. Makanya, kita pastikan saja bahwa mereka yang bergaji di bawah Rp 10 juta kita tanggung BPJS-nya,” kata Eri lantas disambut tepuk tangan warga.

Eri Cahyadi menambahkan, kemajuan Kota Surabaya harus berdampak langsung pada warga. Salah satunya dalam pemberian jaminan sosial warga. Jangan sampai di tengah pembangunan Kota Surabaya yang pesat masih ada warga yang kesulitan membayar ongkos berobat.

“Begitu juga dalam hal pendidikan. Tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Fasilitas pendidikan tambahan seperti guru les akan kita sediakan di balai-balai RW agar tidak ada siswa sekolah kalah bersaing dengan siswa kaya karena yang kaya ikut les mahal,” imbuhnya.

Sekretaris RW 02 Kelurahan Kebonsari, Bambang Supriyanto, yang hadir menyambut positif pernyataan Eri. Menurut Bambang, Eri adalah sosok yang peduli dengan kampung-kampung kecil di daerah pinggiran. Sama seperti Walikota Tri Rismaharini yang selalu memberi perhatian pada lingkungan warga kecil.

"Risma sudah memberi bukti nyata terhadap kemajuan Surabaya. Bukan hanya sekadar embel-embel, tapi hasil kerjanya benar-benar bisa dinikmati seluruh wong cilik di Surabaya. Mas Eri yang dipercaya Bu Risma untuk meneruskan kebaikannya, pasti bisa melakukan hal yang sama seperti Bu Risma," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA