Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anggota Komisi I DPR RI Ingatkan Prabowo Hati-hati Dalam Rencana Pembelian F-35

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 19 Oktober 2020, 21:01 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Ingatkan Prabowo Hati-hati Dalam Rencana Pembelian F-35
Menteri Pertahanan RI,Prabowo Subianto dalam wawancara khusus/Repro
rmol news logo Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) tetap harus disambut baik. Sebab, selama ini Indonesia menganut politik bebas aktif atau nonblok.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/10).

"Kita bebas melakukan lobi dengan semua negara termasuk Amerika demi keamanan global, termasuk mempererat hubungan bilateral dalam upaya menangani konflik di Laut China Selatan," ujar Rudianto.

Politikus PDIP ini berharap Prabowo bisa memainkan peran aktif untuk mendinginkan suasana di Laut China Selatan dengan mengadakan perundingan dengan negara-negara yang berkepentingan di wilayah ini.

"Agar perdamaian dunia terwujud dengan baik," tegasnya.

Adapun terkait rencana pembelian jet tempur generasi kelima F-35 dengan Amerika, Rudianto menekankan bahwa sebelum mengikat diri untuk membeli produk dari negeri Paman Sam, perlu perjanjian tegas yang sama-sama membantu untuk menguatkan pertahanan Indonesia.

"Tidak seperti dulu kita diikat oleh perjanjian yang melemahkan posisi Indonesia, seperti embargo senjata yang sangat merugikan," tekannya.

Lebih lanjut, Rudianto mengingatkan, Indonesia punya pengalaman buruk dengan Amerika dalam hal pesawat tempur. Dia mengusulkan sebaiknya perlu kajian dan pertimbanan khusus untuk melirik pesawat tempur F-35 tersebut.

"Pesawat bisa saja dibeli kalau memang menguntungkan Indonesia dalam hubungan baik kedua negara dan fungsi pertahanan," kata dia.

Rudianto menyarankan perjanjian jual beli pesawat canggih asal Rusia, Sukhoi 35 yang sebelumnya telah dijalankan, diteruskan untuk melengkapi kebutuhan pertahanan Indonesia. Yang terpenting, tekan dia, prinsipnya Indonesia tidak boleh tunduk oleh tekanan negara manapun dan bisa membeli alutsista sesuai kebutuhan.

"Hindari membeli alutsista bekas," tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA