Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Hadameon Aritonang, saat dikonfirmasi wartawan.
"Ya betul, di Grand Cempaka. Cuma sehari," singkat Hadameon, Rabu (21/10).
Menurut Dame, sapaan akrabnya, pemilihan Grand Cempaka Cipayung Bogor sebagai lokasi rapat dilakukan untuk menghindari penumpukan orang yang biasa terjadi di Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Perlu ruang terbuka untuk antisipasi penyebarluasan Covid saja. Semua jendela kita buka. Kalau kantor kan tertutup semua tak ada jendela, kaca semua. Kalau di sini kan bisa," jelasnya.
Adapun rapat pada hari ini beragendakan pembahasan dan Pendalaman terhadap Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Provinsi DKI.
"(Mengundang) Mitra kerja bidang Komisi B, itu ada beberapa BUMD, ada beberapa SKPD. Nanti koordinasi ke komisinya saja," tutupnya.
Sebelumnya Rapat kerja Komisi B dan Komisi C DPRD DKI Jakarta untuk membahas laporan Pertanggungjawaban Penggunaan APBD (P2APBD) juga pernah diselenggarakan di luar gedung dewan. Tepatnya di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat pada 2 September lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: