Hal ini dikemukakan politikus PDI Perjuangan, Aria Bima, dalam acara Mata Najwa bertajuk 'Setahun Jokowi-Maruf Amin Sampai Kapan?' Rabu malam (21/10).
“View kita ini melihat kecenderungan, saya lihat ini terjadi anarkisme demokrasi, sesuatu ingin menangnya sendiri,†kata Aria Bima.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini mencontohkan bagaimana akademisi seperti Rocky Gerung melakukan pembunuhan karakter seorang presiden melalui media sosial. Hal itu, kata Aria Bima, adalah bagian dari demokrasi yang kebablasan.
“Rocky merasa apa yang dia kemukakan adalah demokratis, siapapun bisa bebas demokratis, semuanya bisa mengemukakan demokrasi. Soal apapun yang penting demokrasi. Bahasa dulu ada kebebasanlah. Ini soal bangsa. Bangsa yang kayak apa?†tegasnya.
Menurutnya, orang-orang seperti Rocky Gerung tak peduli dengan bangsa Indonesia.
“Dia berpikir demokrasi. Bangsa ini mau jadi apa, Rocky enggak mau peduli. Mau bubar mau bersatu yang penting demokrasi, ya Rock?†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: