Salah satunya dikemukakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, yang menilai peran Wakil Presiden Maruf Amin seperti ada dan tiada.
Pasalnya, peran dan kinerja orang nomor dua di Republik ini nyaris tidak terlihat.
"Peran Wapres seperti 'wujuduhu kaadamihi', ada tapi seperti tak ada," ujar Ujang Komarudin saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat (23/10).
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, tidak terlihatnya peran Maruf Amin disebabkan oleh banyak faktor.
Salah satu faktor yang paling memungkinkan adalah Presiden Jokowi tidak terlalu memberikan peran kepada mantan Rais Aam PBNU itu sebagai Wapres.
"Mungkin karena Jokowi tak banyak memberi peran ke Wapres," kata Ujang Komarudin.
"Wapres hanya diberi tugas oleh Jokowi mengurusi terkait ekonomi syariah. Sehingga hal-hal kebangsaan lainnya jadi tak terlihat perannya," demikian Ujang Komarudin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: