Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bosan Jadi Pengekspor Batu Bara, Jokowi: Saya Ingin Solusi Mengatasi Kelambanan Industri Turunannya!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 23 Oktober 2020, 17:16 WIB
Bosan Jadi Pengekspor Batu Bara, Jokowi: Saya Ingin Solusi Mengatasi Kelambanan Industri Turunannya!
Joko Widodo/Repro
rmol news logo Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengubah kebiasaan mengekspor batu bara ke pengelolaan sumber daya alam yang bisa menjadi barang jadi bernilai tambah.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) tentang "Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Batu Bara", yang disiarkan Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (23/10).

"Saya ingin mengingatkan bahwa kita semua harus bergeser dari negara pengekspor barang-barang mentah, dan salah satunya adalah batu bara, menjadi negara industri yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi," ungkap Jokowi.

"Saya ingin dicarikan solusi mengatasi kelambanan industri turunan batu bara ini karena kita sudah lama sekali mengekspor batu bara mentah ini," sambungnya.

Mantan Wali Kota Solo ini menekankan, mengubah batu bara menjadi barang jadi adalah satu strategi besar yang harus menjadi fokus jajaran menterinya untuk segera dijalankan.

"Untuk itu kita harus bergerak untuk mulai dari industri peningkatan mutu upgrading, pembuatan briket batu bara, pembuatan kokas, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara sampai dengan campuran batu bara cair," bebernya.

Jokowi meyakini, dengan mengembangkan industri turunan, batu bara memiliki nilai tambah yang berkali-kali lipat, serta mengurangi core bahan baku yang dibutuhkan beberapa industri dalam negeri.

"Seperti industri baja, industri petrokimia, dan yang tidak kalah pentingnya kita bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," sebutnya.

Oleh karena itu, Jokowi meminta para menterinya menyiapkan road map optimalisasi batu bara dalam negeri secara cepat dan mengacu kepada penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

"Tentukan strategi, tentukan target produk hilir yang ingin kita kembangkan, sehingga jelas arah mana yang akan kita tuju. Berapa banyak yang ingin kita ubah jadi gas, berapa banyak yang kita ubah jadi produk petrokimia," pintanya.

"Kemudian juga pemetaan kawasaan yang dikembangkan untuk hilirisasi batu bara, ada di mana saja sehingga menjadi jelas ke depan strategi besar kita seperti apa," demikian Joko Widodo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA