Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo juga diingatkan oleh kader PDI Perjuangan Darmadi Durianto untuk berhati-hati dan mendesak presiden segera melakukan reshuffle kabinet guna menyelamatkan pemerintahan.
Ketua Dewan Pembina Pusat Studi Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia Firman Jaya Daeli mengatakan, jika ada pembantu Jokowi yang berusaha melakukan programnya sendiri-sendiri tanpa mementingkan program pemerintah akan menjadi persoalan.
“Memang menjadi persoalan ya kalau pembantu memiliki dan melancarkan visi misi program sendiri, itu menjadi persoalan serius,†ucap Firman dalam acara diskusi virtual yang digagas
Kantor Berita Politik RMOL, Obrolan Bareng Bang Ruslan, bertajuk "Stabilitas Politik dan Keamanan untuk Kemakmuran", Selasa (27/10).
Namun, dia memandang Presiden Joko Widodo dalam periode pertama dan kedua ini telah memastikan dan mengingatkan para pembantunya untuk memiliki visi dan misi program yang digagas presiden dan wakil presiden.
“Staf dan pembantu adalah menjabarkan, membumikan visi misi program itu,†imbuhnya.
Ditambahkan Firman, jika di tengah jalan ada dinamika memiliki visi misi untuk kepentingan sendiri, maka presiden sebagai atasan perlu mengingatkan.
Sehingga, sinyal adanya perombakan kabinet dimungkinkan jika para pembantunya memiliki program sendiri yang tak sejalan dengan program pemerintah.
“Nah, saya kira, ini yang kadang-kadang sinyalemen Bang Ruslan ini, yang membuat misalnya, kebijakan pengabdian yang dilakukan pemerintah mengalami dinamika kegangguan,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: