“Nah, ini kami juga menanyakan terkait juga konstelasi politik nasional. Siapa akan yang diusung di 2024, yang memiliki potensi terpilih atau diusung,†ucap Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam pemaparan hasil survei Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024 secara virtual, Rabu (28/10).
Adapun nama yang paling menonjol sebagai bakal calon presiden 2024 mendatang adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kemudian Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang mendapatkan 16,4 persen.
“Secara mengejutkan, pada posisi bulan Juli beliau (Ganjar) sudah di tiga besar, meningkat menjadi 17,9 persen. Kemudian meningkat ke posisi teratas, tapi posisi teratasnya ini tetap saja belum setinggi Pak Prabowo di bulan Juli. Pak Prabowo di bulan Juli itu mencapai 18 persen,†papar Dedi.
Di posisi berikutnya ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan perolehan 15,3 persen. Lalu Sandiaga Salahuddin Uno yang anteng di peringkat ke-empat dengan 8,8 persen. Di peringkat kelima ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 6 persen.
“Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono 5,7 persen, Tito Karnavian 4,2 persen,†imbuhnya.
Yang menarik, menurut Dedi, munculnya nama Tito Karnavian dalam kandidat capres.
“Ini menurut saya mengkhawatirkan. Karena beliau adalah satu-satunya menteri nonpartai politik yang punya fluktuasi elektabilitas dan popularitas,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: