Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sebagai Pemenang Pemilu, Wajar Ada Dugaan PDIP Ingin Ada Reshuffle

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 29 Oktober 2020, 13:51 WIB
Sebagai Pemenang Pemilu, Wajar Ada Dugaan PDIP Ingin Ada Reshuffle
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Sinyalemen ketidaknyamanan PDI Perjuangan dengan adanya porsi lebih kepada parpol koalisi yang lain dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai wajar.

Sebab, selain sebagai partai di mana Jokowi tercatat sebagai kader, PDI Perjuangan merupakan partai pemenang Pemilu 2019.

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (29/10).

"Secara umum publik menduga PDIP ingin ada reshuffle dan memberikan porsi tambahan menteri ke mereka. Ini wajar mengingat PDIP partai pemenang Pemilu," ujar Adi Prayitno.

"Cuma, keinginannya itu tidak direct, tapi menggunakan majas politik," imbuhnya menegaskan.

Seperti diketahui, belakangan petinggi PDIP menilai ada menteri yang tidak loyal dan bisa menggerogoti pemerintahan dari dalam.

Bahkan, politisi PDIP Darmadi Durianto menyatakan, menteri tersebut bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Kata dia, hati-hati kudeta merangkak.

"Pernyataan elit PDIP itu memang liar, spekulatif, dan bisa menimbulkan kecurigaan antar partai koalisi," kata Adi Prayitno.

"Sebagian lain publik mencium aroma persaingan antar parpol di internal koalisi berebut kepercayaan presiden. Karena banyak UU yang baru disahkan hanya sejumlah menteri saja yang kelihatan pasang badan, yang lain tidak," imbuhnya.

Sebelumnya, Peneliti LIPI Prof Siti Zuhro, menilai PDIP belum legowo menerima jatah menteri di Kabinet Indonesia Maju lantaran Presiden Jokowi tidak mengakomodir keinginan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pasalnya, jumlah menteri dari PDIP di kabinet tidak banyak seperti yang diharapkan.

"Bayangkan kementerian yang ditempati oleh PDIP dianggap kurang seksi gitu, Mendagri juga tidak ditempati oleh PDIP. Jadi menurut saya, wajar saja partai utama, partai pendukung merasakan ketidaknyamanan, dan menginginkan adanya reshuffle," kata dia dalam diskusi virtual bertemakan "Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024", Rabu (28/10). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA