Namun, ada temuan lain yang mengejutkan yaitu sebanyak 60 persen masyarakat menginginkan adanya
reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
"Data IPO ada 60 persen respons memilih
reshuffle mendesak untuk dilakukan. Sementara hanya 22 persen yang menyatakan tidak setuju, karena sisanya tidak memberikan jawaban," ungkap Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah dalam serial diskusi Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Refleksi Satu Tahun Jokowi-Maruf dan Isu Kudeta Jokowi", Kamis (29/10).
Dedi lantas menguraikan menteri-menteri yang layak dan masuk daftar
reshuffle sebagaimana diinginkan publik.
Antara lain; Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menkominfo Johnny G. Plate, Menkumham Yasonna Laoly, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Mendikbud Nadiem Makarim.
Kemudian, ada menteri yang tidak masuk dalam daftar
reshuffle atau diharapkan tetap berada di kabinet. Antara lain; Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Mensesneg, Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir.
"Mereka tidak mendapatkan respons terkait dengan
reshuffle. Artinya hanya nol persen begitu," katanya.
"Nah ini menunjukkan bahwa keinginan publik untuk
reshuffle itu betul-betul kuat. Karena faktanya ada saja menteri yang menurut mereka sangat layak," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: