Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengaku telah mengikuti perkembangan kontroversi Presiden Prancis tersebut.
"Dilihat dari aspek apa pun, sikap Macron tetap tidak bisa dibenarkan," kata AHY di akun Twitternya, Kamis (29/10).
Ia mengatakan, kebebasan dalam demokrasi harus didasari pada toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman, termasuk dalam konteks agama. Namun sayang, hal tersebut tak tercermin dalam tindakan kepala negara berusia 42 tahun tersebut.
"Masyarakat Prancis dengan demokrasi yang mapan tentu paham, menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai kartun bisa melukai umat Islam dunia. Sayang, hal semacam itu seolah dibiarkan berulang-berulang," sambungnya.
Sebagai politisi yang mencintai demokrasi, AHY berharap ke depan Prancis bisa menjadi contoh yang baik dalam melindungi dan menghormati hak-hak kelompok minoritas.
"Saya meyakini, demokrasi, kebebasan dan toleransi bisa berjalan beriringan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: