Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cakada Mura Diduga Positif Covid-19, MAKI: Tanda Tanya Besar, Kenapa Ditutupi?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 29 Oktober 2020, 22:25 WIB
Cakada Mura Diduga Positif Covid-19, MAKI: Tanda Tanya Besar, Kenapa Ditutupi<i>?</i>
Hasil pemeriksaan dokter yang diduga untuk Ratna Machmud/RMOLSumsel
rmol news logo Salah satu calon kepala daerah (Cakada) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Ratna Machmud diduga terjangkit virus Covid-19 dan masih menjalani isolasi.

Dugaan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dikeluarkan Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang dengan nomor registrasi 2010240238 yang menyatakan pasien atas Ratna Machmud dinyatakan positif Covid-19.

Diberitakan Kantor Berita RMOLSumsel, pemeriksaan swab dilakukan (24/10) dan saat ini yang bersangkutan masuk ruang isolasi di paviliun Ogan RSMH Palembang.

Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari penyelenggara Pilkada seperti KPU Musi Rawas, KPU Sumsel atau pun Bawaslu yang menyatakan kalau Ratna Machmud mengalami positif Covid 19.

Sejauh ini, baru ada pernyataan KPU Musi Rawas yang menyebut debat perdana Pilkada Musi Rawas pada Sabtu (31/10), akan dihadiri Cawabup bila calon nomor urut 1 berhalangan hadir karena sakit.

Ketidakhadiran Ratna Machmud dalam debat publik juga disampaikan tim kampanye Hj Ratna Machmud-Hj Suwarti melalui surat yang diberikan kepada Bawaslu Mura, Polres Mura, dan Kesbangpol, Senin (27/10).

Dalam surat yang ditandatangani Ketua Pelaksana Tim Kampanye, H Achmad Murtin dan Sekretaris Ismun Yahya, disebutkan disebutkan Ratna Machmud Amin tidak bisa mengikuti debat karena alasan kesehatan.

Surat tersebut juga menjelaskan bahwa berdasarkan surat keterangan dokter, pasien atas nama Hj Ratna Machmud Asminagar tidak melakukan aktivitas apapun karena dalam perawatan intensif dokter.

Poin ketiga dalam surat tersebut, tim mengutus paslon wakil Bupati Suwarti untuk mengikuti debat.

Tidak adanya informasi secara resmi ini ditanggapi Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Sumsel yang menyayangkan pihak penyelenggara Pilkada.

"Jangan ada ketertutupan informasi karena akan menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Kebenaran sakitnya ibu Ratna harus dinyatakan pihak rumah sakit agar masyarakat tahu kondisi sebenarnya," ucap Deputy MAKI Sumsel, Feri Kurniawan, Rabu (28/10).

Untuk memastikan kondisi Ratna Machmud, MAKI meminta konfirmasi dari pihak rumah sakit, Bawaslu Musi Rawas, dan KPU Sumsel, namun tidak ada konfirmasi yang jelas.

"Ketertutupan informasi ini menjadi tanda tanya besar, apa yang disembunyikan oleh penyelenggara Pilkada Sumsel. Apakah kondisi kesehatan tersebut berpengaruh kepada proses pencalonan. MAKI Sumsel akan mempertanyakannya kepada Bawaslu Sumsel secara resmi," terang Feri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA