Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Hadapan Pompeo, GP Ansor Bicara Islam Kasih Sayang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 29 Oktober 2020, 22:38 WIB
Di Hadapan Pompeo, GP Ansor Bicara Islam Kasih Sayang
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo/Ist
rmol news logo Peradaban umat manusia yang menghargai segala perbedaan, baik agama, suku, ras, kepercayaan, adat istiadat, budaya, harus terus diwujudkan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo bertajuk 'Nurturing The Share Civilization Aspirations of Islam Rahmatan Li Al-'amin The Republic of Indonesia and The United Stated of America', di Hotel Four Seasson Jakarta, Kamis (28/10).

“GP Ansor ingin meluruskan citra Islam, terutama di dunia Barat bahwa Islam tidak identik dengan kekerasan dan teror. Karena Islam adalah agama yang penuh rahmah, penuh kasih sayang, yang di Indonesia dikenal dengan Islam yang rahmatan lil alamin,” tegas Yaqut.

Menurut Yaqut, Islam rahmatan lil alamin dan ideologi Pancasila sangat menghargai perbedaan. Hal tersebut juga sejalan dengan komisi yang dibentuk Mike Pompeo terkait hak asasi manusia yang tidak bisa dicabut (unalienable rights).

Selanjutnya, kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut, dialog ini dimaksudkan untuk menyamakan cara pandang antara Indonesia dan AS terhadap toleransi. Melalui pertemuan ini, ia berharap peradaban dunia akan menjadi lebih baik.

"Peradaban dunia yang bebas dari konflik dan menggunakan hak-hak dasar, hak asasi manusia yang tidak bisa dicabut sebagai norma untuk menciptakan perdamaian," terang Gus Yaqut.

Pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa Islam yang didakwahkan oleh ulama di Indonesia adalah Islam yang moderat, Islam yang sangat berbeda dengan gambaran seperti kejadian terakhir di Paris, Prancis.

"Itu perlu dilihat pemerintah Amerika bahwa Islam tidak seperti digambarkan di dunia barat yang dicitrakan negatif. Oleh karena itu beliau mau datang ke sini, ingin melihat secara langsung," ungkapnya.

Gus Yaqut menjelaskan, pertemuan dengan Mike Pompeo ini berawal dari deklarasi Humanitarian Islam yang dilakukan Ansor dua tahun lalu di Jombang. Yakni, bagaimana menerjemahkan Islam untuk kemanusiaan, Islam yang menghargai perbedaan.

"Setelah deklarasi itu, kita berkorespondensi dengan banyak pihak, salah satunya dengan Pemerintah Amerika Serikat," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA