Demikian disampaikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro, dalam webinar bertajuk "Blockchain, Artificial Intelegent, dan Big Data (Tantangan dan Peluang Bagi Keluarga Besar HMI)", Sabtu malam (31/10).
"Persiapan adaptasi tersebut harus dimulai dari sekarang. Kalau kita melihat revolusi industri keempat (4.0), paling tidak kita harus optimis bisa melalui dengan baik," ujar Bambang.
Menurut Bambang, tantangan Indonesia ke depan bukan lagi bicara masalah ketahanan dan kemanan secara fisik dengan perlengkapan senjata. Namun, ketahanan siber atau
cyber security menjadi hal mutlak yang harus dipersiapkan dengan baik.
"Kalau kita bicara
cyber security istilahnya kita bicara pertahanan dan keamanan, maka konteks sekarang tidak lagi bicara sekadar pertahanan keamanan fisik. Kita tidak bicara pengadaan pesawat tempur, pengadaan berbagai alutsista. Justru yang dikedepankan sekarang adalah ketahanan siber," tuturnya.
Sebab, sambungnya, serangan siber ini akan berdampak serius terhadap ketahanan dan keamanan negara itu sendiri. Sehingga, ketahanan siber ini mesti diantisipasi dengan penguasaan
cyber security.
"Serangan cyber ini bisa yang berimplikasi serius politik sampai yang juga kadang-kadang lebih relevan buat kita semua yang berkaitan dengan terhadap sistem keuangan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: