Pada zaman tersebut, kekayaan alam dan hasil bumi Indonesia mereka eksploitasi. Kemudian, terjadilah arus kekayaan keluar dari Indonesia, masuk ke penjajah kolonial.
Begitu yang disampaikan begawan ekonomi dari Indef, Dradjad H. Wibowo ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/11).
“Kota-kota di Belanda itu praktis banyak yang dibangun dengan arus kekayaan Indonesia. Tapi itu sudah puluhan tahun lalu,†ucap Dradjad menambahkan.
Menurutnya, yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah pemerintah saat ini memetik pelajaran berharga dari sejarah tersebut atau tidak. Apalagi, penjajahan saat ini sudah tidak lagi dilakukan dengan menggunakan senjata.
“Yang terjadi justru kolonialisme melalui soft power. Misalnya, kolonialisme melalui kekuatan ekonomi dan finansial. Kita singkat saja ekfin (ekonomi finansial),†ucapnya.
“Hemat saya kolonialisme ekfin ini sekarang banyak dialami berbagai negara, terutama di Afrika,†imbuhnya.
Indonesia sendiri telah dirasuki oleh penjajah modern dalam bidang ekonomi ini dengan keikutsertaan Indonesia dalam IMF.
“Sayangnya, Indonesia ikut terkena kolonialisme ekfin ini. Saat menghadapi dari krisis 1997/98 misalnya, Indonesia praktis menjadi ‘jajahan ekonomi’ IMF,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.