Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MUI Akan Minta Klarifikasi Dubes China Tentang Tayangan Gambar Nabi Muhammad

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 04 November 2020, 21:30 WIB
MUI Akan Minta Klarifikasi Dubes China Tentang Tayangan Gambar Nabi Muhammad
Sekjen MUI, Anwar Abbas/Net
rmol news logo Pasca umat muslim dunia dihebohkan dengan pernyataan kontroversial Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait dengan gambar atau karikatur Nabi Muhammad SAW, kini mencuat lagi kabar bahwa saluran televisi pusat China, CCTV menayangkan gambar Nabi Muhammad SAW dalam sebuah serial TV.

Kabar tersebut pertama kali muncul dalam siaran di saluran televisi berbasis berita berbahasa Inggris di India, WION pada akhir pekan kemarin.

Video itu diunggah oleh seorang aktivis HAM Uighur bernama Arslan Hidayat melalui akun Twitternya @arslan_hidayat pada tanggal 27 Oktober 2020 lalu.

Dalam cuitannya, Arslan Hidayat bahkan bertanya terkait sikap umat muslim terhadap insiden tersebut apakah sikap negara-negara Islam akan sama sikapnya seperti dilakukan kepada Presiden Prancis.

"Gambar Nabi Muhammad (SAW) dalam serial TV di saluran TV pemerintah China, CCTV. Konteks (adegan): seorang duta besar dari negara Arab menghadiahkan potret Nabi Muhammad (SAW) kepada kaisar selama Dinasti Tang. Bisakah kita sekarang memboikot barang-barang China?" ujar Arslan Hidayat.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Anwar Abbas mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu bertabayyun dengan meminta klarifikasi kepada Kedutaan Besar China di Indonesia.

"Kita akan klarifikasi terlebih dahulu ke kedutaan besar China," ujar Anwar Abbas kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (4/11).

Atas dasar itu, MUI belum bisa menentukan sikap apakah akan bersikap serupa seperti insiden Presiden Prancis Emmanuel Macron yang disebut telah meluakai Islam.

"Nanti, kami akan meminta klarifikasi Kedutaan China dahulu," demikian Anwar Abbas yang juga Ketua PP Muhammadiyah itu.

Diketahui, saat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim atas nama membela hak kebebasan berekspresi, lantaran gambar atau karikatur Nabi Muhammad seperti yang dilakukan oleh Samuel Paty seperti ditolerir, dia dikecam banyak pihak termasuk negara-negara muslim.

Bahkan gerakan boikot barang-barang dari Perancis oleh kelompok-kelompok Muslim dilakukan. Pasalnya, pernyataan Macron tersebut dianggap melukai umat Muslim.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA