Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemunculan Taj Yasin Maimoen Sebagai Caketum Dapat Selamatkan PPP Di Pemilu 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 05 November 2020, 17:45 WIB
Kemunculan Taj Yasin Maimoen Sebagai Caketum Dapat Selamatkan PPP Di Pemilu 2024
Meme pencalonan Taj Maimoen pada Muktamar IX PPP/RMOL
rmol news logo Nama-nama baru calon ketua umum terus muncul menjelang Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan dilakukan pada pertengahan Desember mendatang.

Salah satu nama itu ialah Taj Yasin Maimoen.  Kantor Berita Politik RMOL mendapat kiriman gambar tentang pencalonan Putra Kiai kharismatik almarhum Maimoen Zubair sebagai calon ketua Umum PPP periode 2020-2025.

Merespons mencuatnya nama Taj Maimoen, pengamat politik Ali Rif'an berpendapat, kemunculan Wakil Gubernur Jawa Tengah itu setidaknya akan efektif menggantikan simbol Mbah Moen.

Kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia ini, bagaimanapun dalam sejarah pergerakan politik PPP, Mbah Moen sudah diasosiasikan sebagai simbol PPP. Sama halnya Gus Dur dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
 
"Kalau Taj Yasin bagus, satu beliau putra Mbah Maimoen, setidaknya dia menggantikan simbol Mbah Moen beliau (Taj) kan punya basis sendiri di PPP. PPP itu asosiasinya Mbah Moen, kalau munculnya trah Mbah Moen bisa menyelamatkan positioning PPP di Pemilu 2024," demikian pendapat Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/11).

Lebih lanjut dalam pengamatan Ali Rif'an, andai kata Taj Yasin terpilih sebagai Ketum partai berlambang Kabah, akan berkorelasi positif dalam merebut cerug pemilih muda. Apalagi suara milenial/pemuda memiliki tingkat presentase di atas 50 persen.

"Kalau PPP mau dapat suara banyak salah satu cerug pemilih milenial (pemuda), usianya muda. Secara demografi 2024 dominan 60 persen, dia (Taj Yasin) juga representrasi santri. sektor pemuda dapat sektor kesilaman dapat, dari positioning Wagub Jateng jauh lebih kokoh," demikian analisa mantan Manajer Riset Poltracking Indonesia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA