Ketua DPW PPP Sumatera Selatan, Agus Sutikno mengatakan, laporan itu selain tidak mendasar juga didorong oleh kepentingan yang tidak jelas dan politis.
Agus menegaskan kepada seluruh kader partai agar tidak terjerumus dalam agenda setting yang tidak produktif terutama menjelang Muktamar IX Desember nanti.
"Kami sudah cukup paham (motif Nizar Dahlan), kami sudah cukup mendapatkan banyak ilmu dari pelatihan-pelatihan baik LKKU, LKKM dan lain sebagainya," kata Agus kepada wartawan, Jumat (6/11).
Oleh karena itu, Agus juga tidak akan mudah terpengaruh kepada hal yang analisisnya dangkal dan tidak jelas.
"Ini kan jelas, datang nya tiba-tiba yaitu jelang muktamar," tegasnya.
Dikatakan Agus, apa yang disampaikan Nizar Dahlan tidak layak didengar oleh para kader.
Menurutnya, sebagai kader yang dari hari ke hari berkiprah di PPP dirinya berpendapat yang pantas didengar adalah para senior-senior yang istiqoamah dalam mengelola partai.
"Yang patut didengar adalah mereka yang ketika partai susah dia ada dan ketika senang juga ada," katanya.
"Kalau orang-orang yang begitu saja muncul dan gak jelas. Jadi mohon maaf, saya Ketua DPW Sumatera Selatan saya sama sekali tidak mau mendengar itu. Dalam istilah betawi itu akan membuang tempo saja. Membuang tenaga, membuang energi saja," paparnya.
Agus mengaku, selama dirinya masuk PPP pada tahun 2001, dari kader biasa hingga sekretaris wilayah bahkan saat ini menjadi Ketua DPW Sumsel belum pernah melihat Nizar Dahlan ikut berpartisipasi mengurusi partai.
"Saya belum pernah pernah melihat ikut cawe-cawe ngurusi partai," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: