Sebab, kelompok menengah atas pun mulai melakukan aktivitas ekonomi.
Karena itu, pelonggaran PSBB diharapkan bisa berdampak multiplier dan mendongkrak perkonomian nasional.
Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo saat menjadi narasumber dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM, bertajuk "
Efek Resesi Ditengah Pandemi" pada Sabtu (7/11).
"Kuncinya ada di kelas menengah atas ketika ekonomi sudah mulai dilonggarkan, PSBB dilonggarkan, ada aktivitas, diharapkan memang itu menciptakan dampak positif bagi upaya penciptaan lapangan kerja baru," ujar Yustinus Prastowo.
Anak buah Menkeu Sri Mulyani ini mengaku optimistis, seiring kelompok menengah atas akan melakukan konsumsi bisa membuat kegiatan ekonomi kembali bergerak.
"Karena tidak mungkin mengandalkan stimulus pemerintah saja untuk menopang setiap sektor," demikian Yustinus Prastowo.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin dan kuartal II 2020 ekonomi Indonesia minus 5,32 persen. Dengan demikian, Indonesia resmi mengalami resesi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: