“Dan PPP tidak khawatir dengan itu (Masyumi) karena kita punya segmentasi pemilih yang berbeda,†kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/11).
Pada dasarnya, pihaknya menghormati kembali aktifnya Partai Masyumi di perpolitikan Tanah Air. Namun begitu, partai baru di era reformasi saat ini perlu diuji.
“Eksistensi partai kan perlu diuji dalam pemilu karena bisa jadi orang itu hebat di satu bidang, belum tentu hebat di politik. Kan banyak contohnya,†jelas pria yang akrab disapa Awiek ini.
Awiek mengatakan, setiap orang berhak membuat partai politik. Namun, kualitas dan pemilihlah yang menentukan kredibilitas partai baru tersebut.
“Mereka punya hak, tapi batu ujinya ada di pemilu, apakah partai itu laku atau tidak. Sebelum itu pun diuji apakah partai itu lolos persyaratan atau tidak," ucapnya.
Disinggung mengenai sejumlah tokoh di balik kebangkitan Partai Masyumi yang banyak di luar pemerintahan, Awiek menjawabnya diplomatis.
“Itu hak politik mereka. Kami tidak merasa terganggu karena punya
captive market sendiri,†tandasnya.
Sebelumnya, analis politik dari lembaga survei Kedaikopi, Hendri Satrio berpandangan, keberadaan Masyumi tak akan banyak memengaruhi parpol berbasis Islam. Sebab parpol berbasis Islam seperti PKS, PKB dan PAN telah memiliki basis pemilih yang kuat. Namun hal berbeda dengan PPP.
“Mungkin satu-satunya PPP yang agak riskan,†ucap Hendri Satrio kepada
Kantor Berita Politik RMOL.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: