Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertumbuhan Ekonomi Yang Masih Minus Bukti Penanganan Covid-19 Belum Serius

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 09 November 2020, 14:22 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Yang Masih Minus Bukti Penanganan Covid-19 Belum Serius
Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam/Net
rmol news logo Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam mengingatkan pemerintah agar lebih serius dalam menangani Covid-19 yang menjadi penyebab terjadinya resesi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih kontraksi akibat dampak Covid 19," ucap Ecky lewat keterangannya kepada wartawan, Senin (9/11).

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2020 minus 3,49 persen. Ecky menyatakan, pertumbuhan ekonomi yang masih minus ini menjadi bukti bahwa penanganan Covid-19 belum serius dan belum efektif.

"Pemerintah juga belum mampu medorong publik untuk patuh pada protokol Covid-19. Di sisi lain, program PEN juga belum menunjukkan hasil yang optimal," paparnya.

Politisi PKS ini juga mengingatkan jika pemerintah tidak memperbaiki kinerjanya dalam penanganan pandemi dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), maka Kuartal IV-2020 juga akan kembali mengalami pertumbuhan negatif.

"Dan Indonesia bisa kehilangan momentum perbaikan ekonomi di tahun 2021," imbuh Ecky.

Pemerintah jangan pernah berpikir bahwa solusi pamungkas penanganan Covid-19 adalah hanya vaksinasi masal. Sampai dengan saat ini, belum ada vaksin Covid-19 yang lolos uji dan direkomendasikan WHO.

Selain itu, perlu waktu yang lama sampai berbulan-bulan dalam melakukan proses vaksinasinya.

"Saat ini kita harus belajar pada tetangga kita Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang yang berhasil menekan laju penyebaran Covid-19," demikian Ecky Awal Mucharam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA