Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fahira: Nakes Dan Relawan, Kalian Adalah Pahlawan Kemanusiaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 10 November 2020, 08:43 WIB
Fahira: Nakes Dan Relawan, Kalian Adalah Pahlawan Kemanusiaan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pertempuran Surabaya 10 November 1945 menunjukkan semangat pantang mundur para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan. Meski berbekal persenjataan seadanya, mereka tak gentar melawan pasukan sekutu bersenjata lengkap.

Keteguhan para pahlawan yang saat itu mempertahankan kemerdekaan mengalirkan kekuatan baru bagi rakyat Indonesia untuk memperjuangkan
kemerdekaannya. Bahkan karena pertempuran 10 November, Indonesia mulai mendapat perhatian dan dukungan dunia internasional.

Karena itulah, pertempuran Surabaya 10 November 1945 telah menjadi satu hari bersejarah dan penting bagi perjalanan bangsa ini adalah.

Menurut anggota DPD RI, Fahira Idris, dedikasi, pengorbanan, dan keyakinan teguh dan semangat para pejuang inilah yang diharapkan terus mengalir ke segenap jiwa dan raga rakyat Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Salah satunya adalah menghadapi pandemi Covid-19.

Saat ini, setiap orang, apa pun latar belakang dan profesinya bisa berkontribusi untuk ikut menanggulangi dan mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 8 bulan.

Dan, mereka yang saat ini bersentuhan langsung dengan penanggulangan Covid-19 mulai dari tenaga kesehatan, tenaga medis, dan semua relawan adalah pahlawan bangsa.

“Kepada seluruh tenaga medis, tenaga kesehatan, dan relawan penanggulangan Covid-19, kalian semua adalah pahlawan. Pahlawan kemanusiaan. Pahlawan kesehatan. Terima kasih atas semua dedikasi. Salam hormat untuk segala kebaikan hati,” ucap Fahira Idris di Jakarta, Selasa (10/11).

Menurut Fahira, ada tidaknya pandemi di negeri ini, sejatinya tenaga
kesehatan (nakes), tenaga medis, dan para relawan adalah pahlawan-pahlawan. Karena pengabdian mereka terhadap kemanusiaan sudah tak terbantahkan.

Apapun tantangan dan persoalan yang dihadapi Indonesia, persoalan kesehatan dan kemanusiaan akan terus menjadi batu uji perjalanan bangsa ini.

Oleh karena itu, para nakes dan relawan harus dilindungi agar bisa terus mengamalkan ilmunya untuk menaikkan derajat kesehatan rakyat Indonesia.

Caranya, dengan menjadikan seluruh masyarakat Indonesia sebagai benteng pertahanan untuk mengadang penyebaran Covid-19. Melalui disiplin mengimplementasikan 3M (memakai masker secara baik dan benar, menjaga jarak aman 2 meter, dan mencuci tangan dengan sabun).

“Jika kita konsisten dan disiplin menerapkan 3M, artinya selain kita
melindungi diri dan keluarga, kita juga sudah ikut andil melindungi para nakes dan relawan Covid-19. Tidak butuh energi yang besar untuk disiplin 3M, tetapi dampaknya akan luar biasa melindungi para pahlawan kita ini,” tegas Fahira.

Di sisi lain, Pemerintah juga bisa berkontribusi mengapresiasi dedikasi pada nakes dan relawan dengan terus meningkatkan kapasitas 3T. Yaitu meningkatkan kemampuan testing di seluruh wilayah sesuai standar WHO, mengintensifkan tracing, dan memastikan kesiapan fasilitas kesehatan atau treatment.

“Kombinasi 3M dan 3T ini adalah senjata kita mengendalikan pandemi dan bentuk dari komitmen kita mengapresiasi para nakes dan relawan yang merupakan pahlawan kesehatan dan kemanusian kita,” demikian Fahira. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA