Politisi senior PKS Muhammad Nasir Djamil justru berpandangan lain.
Nasir Djamil justru meminta agar Presiden Joko Widodo yang mengundang Habib Rizieq Shihab dan petinggu Front Pembela Islam ke Istana.
Menurut politisi PKS itu, selama ini Presiden Jokowi dikenal sebagai sosok merakyat.
Dengan mengundang Habib Rizieq dan petinggi FPI, Nasir Djamil berharap ketegangan yang selama ini terjadi bisa diurai.
“Tidak perlu mediator. Paling tidak, kehadiran Habib Rizieq Shihab memenuhi undangan Presiden Jokowi, diharapkan mampu mencairkan ketegangan yang selama ini terjadi,†kata Nasir ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/11).
Legislator asal Aceh ini mengatakan, sambutan gegap gempita dari para jemaah Habib Rizieq Shihab, menandakan imam besar FPI tersebut bukanlah orang biasa.
“Sambutan yang sangat luar bisa dari pengikutnya di Bandara Soetta menunjukkan bahwa Habib Rizieq Shihab bukanlah tokoh biasa,†katanya.
Atas dasar fakta itu, Nasir Djamil menyarankan Presiden Jokowi mau membuka diri dengan menanggalkan egonya untuk bertemu Habib Rizieq.
“Meskipun memang, tidak ada jaminan bahwa setelah bertemu Presiden Jokowi, Habib Rizieq Shihab tidak lagi mengkiritik kebijakan pemerintah," demikian usulan Nasir Djamil.
Nasir Djamil berkeyakinan, dengan diundangnya Rizieq Shihab akan berdampak pada upaya berbagai kelompok yang bersebarangan dengan pemerintahan Jokowi tetap NKRI dan menjunjung tinggi ideologi negara yaitu Pancasila.
Anggota Komisi II ini memiliki firasat bahwa Presiden Joko Widodo sebetulnya ingin bertemu Habib Rizieq Shihab. Namun, terhalang langkah oleh para pembisiknya di istana negara.
“Firasat saya, jangan-jangan ada kelompok kecil di lingkaran Presiden Jokowi yang tidak menginginkan presiden bertemu atau mengundang habib,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: