Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lestari Moerdijat: Wakil Rakyat Perempuan Harus Diupayakan Untuk Tingkatkan Kualitas Parlemen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 14 November 2020, 01:40 WIB
Lestari Moerdijat: Wakil Rakyat Perempuan Harus Diupayakan Untuk Tingkatkan Kualitas Parlemen
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat/Net
rmol news logo Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat mengatakan upaya untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen harus terus dilakukan.

Tujuannya, agar produk dan berbagai keputusan lembaga legislatif juga memiliki perspektif dari sisi perempuan.

"Upaya peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen bukan semata untuk mendorong masalah-masalah perempuan mengemuka di parlemen," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Jumat (13/11).

Lestari menegaskan, kehadiran perempuan di parlemen dapat memperkaya perspektif dalam setiap pembuatan undang-undang dan kebijakan.

Menurut Rerie, sapaan akrabnya, dengan proporsi keanggotaan pria yang mendominasi parlemen, kebijakan dan produk undang-undang yang dihasilkan parlemen pun didominasi oleh perspektif anggota parlemen pria.

Menurut Rerie, perlu pengayaan produk legislatif dengan perspektif yang berasal dari perempuan. Dengan demikian kualitas produk legislatif dapat ditingkatkan.

Karena itu, Rerie menegaskan, upaya untuk mengegolkan persyaratan 30 persen keanggotaan perempuan di parlemen harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk-produk lembaga legislatif.

Rerie juga menyinggung soal proporsi wakil rakyat di Senayan pada periode 2019-2024, persentase keanggotaannya tercatat baru 20,5 persen.

Meski begitu, Legislator Partai Nasdem itu mengakui bukan hal yang mudah untuk merekrut perempuan untuk berkiprah di lingkungan parlemen saat ini.

Karena, jelas Rerie, perempuan di Indonesia juga menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk bisa menjadi setara dengan pria.

Menurut dia, masih ada kendala psikologis, kultural dan politik yang menghambat kemajuan perempuan saat ini.

"Perempuan tidak boleh takut mengambil kesempatan di bidang politik dan perempuan tidak boleh takut untuk menjadi tidak sempurna, jika harus berkarya di luar rumah," ujar Rerie.

Rerie mengajak semua pihak untuk bersama mengatasi hambatan-hambatan tersebut demi memperbaiki kualitas produk-produk legislatif yang lebih baik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA