Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akan Dalami Pernyataan Habib Rizieq Soal Lont*, KPAI: Itu Bahasa Tidak Layak Didengar Anak-anak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 16 November 2020, 15:57 WIB
Akan Dalami Pernyataan Habib Rizieq Soal Lont*, KPAI: Itu Bahasa Tidak Layak Didengar Anak-anak
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman Habib Rizieq Shihab/Net
rmol news logo Konten ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab yang menyebut kata 'lont*' dalam acara Maulid Nabi SAW yang digelar FPI, menuai polemik.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti perkataan pentolan FPI itu yang menyebut kata yang tidak pantas diucapkan dan didengar anak-anak.

Pasalnya, dalam acara maulid nabi tersebut, tidak sedikit anak-anak turut mendengarkan ceramah Habib Rizieq.

"Tentu pernyataan itu sangat kita sayangkan, apalagi itu ada anak-anak. Anak-anak memiliki hak mendapatkan informasi yang layak bagi anak," kata Komisioner KPAI Jasra Putra saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin (16/11).

Menurut Jasra, tidak hanya dalam forum ceramah keagamaan, semua kegiatan apapun ketika melibatkan anak maka bahasa-bahasa yang digunakan harus ramah anak. Sebab, informasi yang diterima si anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak itu sendiri.

"Ya bahasa-bahasa itu tentu tidak layak didengar oleh anak," tegasnya.

Jasra juga menyesalkan kata-kata yang tidak etis itu diungkapkan oleh seorang tokoh agama. Sedianya, layaknya seorang tokoh agama bisa memilih diksi-diksi yang positif dan memberikan energi positif bagi tumbuh kembang anak.  

"Apalagi itu disampaikan oleh seorang tokoh ulama Habib gitu ya, yang tentu kita harapkan bahasa-bahasa itu bahasa yang edukatif. Itu harus memperhatikan bagaimana tumbuh kembang anak ini bisa memahami bahasa-bahasa secara baik," tuturnya.

Atas dasar itu, KPAI akan mendalami lebih muatan ceramah orang nomor satu di organisasi FPI itu untuk menentukan langkah apa yang akan ditempuh oleh KPAI kedepannya.

Sebab di satu sisi, dalam hal keagamaan itu salah satunya diatur bahwa anak mempunyai hak untuk mendengarkan tausiyah khutbah keagamaan dalam rangka membentuk karakter anak sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing.

"Tentu ini harus kita dalami, sejauh mana misalnya dampak kepada anak, kita dalami dulu," tegasnya.

Sambungnya, KPAI juga mengimbau kepada orang tua yang membawa anak di dalam acara  itu untuk bisa menjelaskan kepada anak secara baik atau memberikan contoh teladan dengan bahasa-bahasa yang baik.

"Itu mungkin upaya-upaya sementara yang bisa kita lakukan," kata Jasra lagi.

Habib Rizieq menyebut kata lont* dalam acara peringatan Maulid Nabi yang digelar FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November 2020. Namun begitu, Habib Rizieq tidak secara spesifik menyebut nama Nikita Mirzani dengan sebutan lont*.

"Ada lont* hina Habib. Pusing, pusing. Sampai lonte ikutan ngomong, iyee...," kata Habib Rizieq.

Habib Rizieq pun mengaku tidak marah dengan Nikita Mirzani karena dianggap telah menghinanya dengan sebutan tukang obat. Tapi, kata dia, ada umat yang tidak terima.

"Saya tidak marah. Cuma ada umat yang marah, ngancem mau ngepung lont*. Eh polisi kalang kabut jagain lont*. Kacau, kacau," kata Habib Rizieq.

"Lont* hina Habib dijaga polisi. Kacau tidak? Mestinya lont* yang hina Habib, hina ulama, tangkep. Bukan dijagain. Polisi jawab, tapi ada ancaman Habib. Mangkanya lu tangkep," imbuh dia.

"Ditangkap tidak, dijagain. Iyee. Jangan-jangan minta jatah kali. Kacau, kacau. Saya ngeliat begini dari sakit jadi baik. Mudah-mudahan jangan sakit lagi deh. Sudahlah jangan diterusin dah ah. Udah biarin, lont* sama lont* saja yang ngomong," kata Habib Rizieq lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA