Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pimpinan Komisi VII Dukung Penghapusan Premium Asalkan Bertahap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 17 November 2020, 13:36 WIB
Pimpinan Komisi VII Dukung Penghapusan Premium Asalkan Bertahap
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno/RMOL
rmol news logo Rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium (RON-88) mendapat sambutan positif dari pimpinan Komisi VII DPR RI dengan catatan.

Seperti yang disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno. Menurutnya, penghapusan premium penting guna mendukung lingkungan yang lebih baik.
 
"Sebagai pimpinan Komisi VII DPR RI, kami menyambut positif rencana menghapus premium karena memang perlu ada peningkatan kualitas bahan bakar kita. Sesuai program blue sky untuk BBM yang lebih ramah lingkungan," kata Eddy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/11).
 
Namun demikian, ada beberapa catatan dalam merealisasikan penghapusan premium. Pertama, penghapusan premium dilaksanakan bertahap agar tidak terjadi gejolak sosial.
 
"Harus ada langkah langkah jelas dan terukur untuk mencegah kelangkaan Premium di daerah-daerah tertentu. Karena hal tersebut bisa menimbulkan keresahan masyarakat," jelas Sekjen DPP PAN tersebut.

Selain itu, pemerintah perlu mempertahankan ketersediaan BBM premium di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdalam (3T). Sebab di daerah tersebut, masih banyak masyarakat pengguna minyak tanah.

"Artinya, kita harus melaksanakan kebijakan ini secara selektif dan progresif," jelasnya.

Di sisi lain, ia mengapresiasi Pertamina karena dianggap telah melaksanakan program tersebut dengan baik, salah satunya dengan memberikan diskon atas harga dari BBM dengan RON di atas 92.
 
"Dengan kebijakan diskon tersebut, masyarakat berangsur pindah dari premium ke BBM jenis lebih tinggi, seperti pertalite dan pertamax. Saat ini di sejumlah daerah seperti Subang dan Tegal sudah tidak melihat penjualan BBM premium. Ternyata masyarakat bisa menerimanya dengan baik," lanjutnya.

Ia berharap, ke depan pengurangan BBM premium bisa dilaksanakan secara bertahap di daerah-daerah tertentu. Seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan sekitarnya.

"Sehingga target pengurangan emisi dari sektor transportasi bisa terlaksana tanpa gangguan serta gejolak sosial lainnya," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA