Meskipun terjadi pelambatan perdagangan global di masa pandemi Covid-19, neraca perdagangan Indonesia mampu mencatatkan kinerja positif.
Bagitu yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menjadi pembicara di acara Jakarta Food Security Summit-5, Rabu (18/11).
“Kita melihat bahwa neraca perdagangan kita tercatat surplus, di mana ini didukung oleh surplus dari sektor non migas yang mencapai 22,2 miliar dolar AS, sehingga neraca perdagangan surplusnya 17,07 miliar,†ujar Airlangga.
Hal tersebut, kata Airlangga, merupakan surplus terbesar dalam sejarah selama lima tahun terakhir dalam periode yang sama.
“Nah kemudian kondisi kita, yang dilakukan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi tentu mendorong koordinasi dari gas dan rem,†katanya.
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, bahwa ada beberapa program pemerintah yang terus dilakukan dalam penanggulangan pandemi dan memulihkan ekonomi.
Antara lain, untuk menopang data pasien positif pandemi Covid-19, dengan
mengadakan trace dan tracking pada masyarakat.
“Kemudian mendorong memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan kita melanjutkan enam program pokok daripada program pemulihan ekonomi dan kesehatan,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: