Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Buku "How Democracies Die", Pengamat: Mungkin Anies Takut Politik Indonesia Kembali Ke Otoritarianisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 23 November 2020, 10:55 WIB
Soal Buku "How Democracies Die", Pengamat: Mungkin Anies Takut Politik Indonesia Kembali Ke Otoritarianisme
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membaca buku "How Democracies Die"/Net
rmol news logo Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tengah duduk santai mengenakan sarung sambil membaca buku berjudul "How Democracies Die" karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt terus menjadi perbincangan hangat.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, foto yang diunggah di akun media sosial orang nomor satu di Ibukota DKI itu sarat memiliki makna politik.

"Mungkin saja Anies sedang menyindir pihak lain atau sedang mencari jawaban dari buku mengapa demokrasi mati? Dan jika tidak dijaga, maka demokrasi bisa saja mati," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/11).

Menurut Ujang, gestur Anies juga dapat dipahami bahwa dia mencoba mencari jawaban atas situasi nasional belakangan ini bahwa demokrasi terancam.

"Turunnya TNI dalam menurunkan spanduk HRS (Habib Rizieq Shihab), itu menandakan bahwa demokrasi sedang dalam ancaman," lanjut Ujang.

Atau lebih jauh daripada itu, menurut dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini, potensi dwifungsi ABRI (sekarang TNI) yang akan hidup kembali apabila TNI sudah masuk ke ranah-ranah politik.

"Jika dwifungsi ABRI/TNI kembali, maka demokrasi akan mati. Anies sedang melihat fenomena politik hari ini, dimana TNI sudah diterjunkan dalam urusan politik. Mungkin Anies takut jika politik Indonesia kembali ke otoritarianisme," demikian Ujang Komarudin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA