Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anies Baca 'How Democracies Die', PKS: Sebagai Orang Jawa, Segala Hal Bisa Jadi Simbol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 23 November 2020, 13:36 WIB
Anies Baca 'How Democracies Die', PKS: Sebagai Orang Jawa, Segala Hal Bisa Jadi Simbol
Tangkapan layar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat membaca buku "How Democracies Die"/Repro
rmol news logo Foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, yang tengah duduk santai mengenakan sarung sambil membaca buku berjudul "How Democracies Die" karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, pada Minggu kemarin (22/11), memunculkan spekulasi politik.

Karena foto tersebut bisa memunculkan banyak makna bagi masyarakat.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengatakan, orang nomor satu di DKI Jakarta itu memang sosok yang gemar membaca buku.

Namun, gestur Anies saat membaca buku tersebut, dalam konteks kejawen bisa memiliki simbol dan maksud tertentu.

"Mas Anies penyuka buku. Tapi sebagai orang Jawa, segala hal bisa jadi simbol," ujar Mardani, Senin (23/11).

Apalagi, sambung Mardani, judul buku yang dibaca mantan Mendikbud itu, "How Democracies Die" (Bagaimana Demokrasi Mati), menjadi relevan dengan kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.

Meski telah melalui 22 tahun Reformasi, tapi demokrasi di negeri ini belum menjadi substansial.

"Relevan juga ketika demokrasi pascareformasi yang sudah 22 tahun belum juga beranjak menjadi demokrasi substansial," demikian Mardani yang juga anggota Komisi II DPR RI ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA